Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sosok Tri Mumpuni, Pecinta Desa yang Jadi Tokoh Muslim Berpengaruh di Dunia

Kompas.com - 20/12/2020, 17:23 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Perempuan yang menerangi desa

Tri merupakan Ketua IBEKA (Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan). 

Kegiatannya terfokus pada pengembangan masyarakat desa, baik secara sosial, budaya, ekonomi termasuk memberikan pelatihan bagi kelompok ibu-ibu agar masuk dalam ‘mainstream’ pembangunan.

Cara yang IBEKA lakukan adalah memberi pancingan teknologi, misalnya listrik dengan mikrohidro, air bersih dengan solar pumping.

Tujuan IBEKA yang paling utama adalah menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di desa, menciptakan kawasan industri desa setelah listrik diberikan, dan masyarakatnya disiapkan sehingga pembangunan ekonomi bisa dijalankan.

Di Indonesia sendiri, Tri dikenal sebagai perempuan yang berhasil menerangi desa.

Baca juga: Pembangkit Listrik Mikro-hidro Berkapasitas 1,3 MW Dibangun di Blitar

 

Pembangkit tenaga listrik mikro-hidro

The Muslim 500 menuliskan, dalam 15 tahun terakhir, Tri meningkatkan kinerja masyarakat perdesaan di Indonesia melalui inisiatif inisiasi elektrifikasi dengan mengembangkan pembangkit tenaga listrik mikro-hidro. 

Karyanya telah diterapkan di 65 desa di seluruh Indonesia dan sebuah desa di Filipina.

Mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sematera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Tana Toraja (yang paling banyak), Sulawesi Selatan, dan Sumba. Lalu di Papua dan Kalimantan Timur serta Maluku dan Seram Barat.

Selama ini kegiatan IBEKA didukung oleh donor maupun pihak-pihak yang punya hati dan kepedulian akan pembangunan desa.

Pihaknya menjalin hubungan yang sangat baik dengan pemerintah untuk mengembangkan kebijakan-kebijakan yang menguntungkan masyarakat kebanyakan, tetapi tidak di dalam mengerjakan proyek karena pendekatan dan cara kerja yang berbeda.

Baca juga: Kado Natal, 6 Kampung di Distrik Mimika Barat Resmi Memiliki Listrik

 

Utamakan pendekatan ke masyarakat, bukan proyek

Pemerintah lebih mengutamakan proyek kalau IBEKA lebih mengutamakan pemberdayaan masyarakatnya. Misalnya, rencana mikrohidro di Kaltim.

Pengumpulan uang dilakukan dengan cara fundrising karena kegiatan ini berbasis masyarakat. Tri tidak menggunakan APBN ataupun APBD.

Karena dia khawatir pendekatan yang dilakukan proyek, sedangkan masyarakat tidak dilibatkan. Kalaupun rusak, masyarakat tidak tahu cara memperbaikinya.

Karena itu, masyarakat diberi pelatihan hingga mampu menjalankan sistem yang dibangun, bahkan ikut terlibat dalam pembangunannya.

Untuk pekerjaan ini pihaknya sudah melakukan perencanaan. Dengan membangun mikrohidro, IBEKA bisa memperbaiki ekonomi desa.

Listriknya dipakai untuk meningkatkan nilai tambah hasil panen masyarakat, seperti mengeringkan kemiri, kopi, coklat, bikin minyak nilam, minyak sereh, dan lainnya.

Uang tersebut bisa digunakan untuk membiayai pendidikan dan biaya pengobatan.

Baca juga: Bank Sampah Online ala Bumdes Sugih Mukti, Buang Sampah Diganjar Rupiah

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com