Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sosok Tri Mumpuni, Pecinta Desa yang Jadi Tokoh Muslim Berpengaruh di Dunia

Kompas.com - 20/12/2020, 17:23 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Selalu ingat nasihat orangtua: bekerjalah untuk kaum dhuafa

Nasihat orangtua Jika ditanya siapa yang paling berperan membentuk Tri, ia akan menjawab orangtuanya. 

Sang ayah pernah berpesan, bekerjalah untuk kaum dhuafa, karena jumlah mereka banyak dan doa mereka dijabah Allah.

Adapun ibu merupakan potret kepedulian terhadap masyarakat. Sejak kecil, ia melihat ibunya mengikuti banyak kegiatan sosial.

Mulai dari membantu orang yang kena korengan, kejar paket A, posyandu, program penghilangan kutu di rambut anak kampung, dan lainnya.

"Sebagai perempuan, peran yang kita jalankan, sebaiknya ya sesuai dengan kemampuan kita dan harus ada kompromi-kompromi dengan pasangan kalau kita menikah dan mempunyai anak. Kita harus memilih dan pilihan ini harus benar, kalau salah semua jadi repot dan berantakan," katanya.

"Pilihan saya adalah saya ingin hidup ini berguna bagi diri sendiri, bagi keluarga, agama dan bangsa, ini doa saya setiap selesai sholat kepada Tuhan. Biarkan Allah yang ngatur, yang terbaik buat kita, maka kita harus selalu meminta agar diberi yang terbaik," tambahnya kemudian.

Soal kelistrikan desa

Ketika ditanya apakah dia berpikir pindah haluan pada hal yang komersial, Tri menjawab dia ingin membangun pembangkit yang listriknya dijual secara komersial ke PLN.

Namun, 50 persen saham akan langsung diberikan kepada masyarakat desa. Saham itu bisa digunakan untuk pembangunan desa berkelanjutan, biaya sekolah anak-anak desa sampai sarjana, pengobatan gratis, modal untuk usaha masyarakat desa dan lainnya.

Kalau jumlahnya besar, dia terobsesi untuk membangun rumah sakit dan sekolah yang bagus bagi masyarakat desa.

Sisa saham 50 persen akan digunakan untuk membiayai organisasi di dalam mengembangkan kegiatan pelistrikan desa dan membangun pembangkit.

Skema yang digunakan sama, yaitu memberi saham kepada masyarakat desa, agar desa punya biaya pembangunan, baik pembangunan manusianya maupun pembangunan fisik secara berkelanjutan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com