Suliaman menjelaskan, putusnya jembatan tersebut terjadi pada 2017.
Saat itu, Pemerintah Provinsi NTB berjanji akan memperbaikinya pada 2020, tapi hingga kini belum terealisasi.
"Waktu jembatan ini putus, pihak BPBD Provinsi sempat turun dan langsung merespon. Saat itu, mereka menjanjikan jembatan dibangun tahun ini," kata dia
Ia berharap, pemerintah provinsi NTB melalui dinas terkait dapat segera mengupayakan pembangunan jembatan tersebut.
Baca juga: Banjir dan Longsor Landa Pacitan, Jembatan Putus dan Sejumlah Rumah Rusak Ringan
Mengingat saat ini warga desa di bagian utara Kecamatan Soromabdi masih terisolir akibat tidak adanya akses untuk keluar masuk desa.
"Kami berharap jembatan tersebut segera dibangun, sehingga akses masyarakat bisa kembali normal," harapnya
Sementara itu, kerusakan jembatan juga terjadi di Desa Boro, Kecamatan Sanggar.
Jembatan yang menghubungkan Kecamatan Tambora itu putus total akibat banjir 2015 silam.
Sejak ambrolnya jembatan itu, tidak ada sama sekali jalan penghubung yang bisa digunakan saat aliran sungai meluap.
Selama ini, warga di dua Kecamatan itu hanya bisa melintasi sungai.
Baca juga: Banjir Terjang Kampung di Kabupaten Bogor, 2 Jembatan Putus, Warga Lari ke Perbukitan
Kondisi itu, diakui Zainal, warga Desa Boro yang juga berharap satu-satunya jembatan penghubung di wilayah itu segera diperbaiki.
Kata dia, jembatan yang menghubungkan Desa Boro dengan wilayah Kecamatan Tambora itu tak kunjung didengar oleh pemerintah meski sudah sering disuarakan.
Padahal, jembatan tersebut merupakan akses jalan satu-satunya di daerah itu.
"Masyarakat sudah sangat menunggu perbaikan jembatan ini karena satu-satunya akses transportasi penghubung dengan Kecamatan Tambora," kata Zainal