Viro menjelaskan, ke-39 orang itu adalah total dari pegawai se-Kabupaten Probolinggo, bukan hanya di lingkungan kantor bupati.
Puluhan ASN tersebut, rinci Viro, tercatat sebagai pegawai dari RSUD, puskesmas, dan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD).
Pihaknya sedang meningkatkan tracing dan testing untuk memutus penularan, sehingga kontak erat akan dites swab.
Baca juga: Satgas Covid-19 Probolinggo Tak Yakin Bupati Brebes Tertular Covid-19 di Bromo
Menurut Viro, kondisi mereka semua dalam keadaan baik, tanpa gejala. Mereka kini sudah berada di rumah isolasi Pemkab.
Untuk mencegah penularan dari klaster perkantoran, lanjut Viro, Satgas memutuskan WFH bagi ASN yang bekerja di kantor bupati. Sebab pelayanan kepada masyarakat harus tetap berlangsung.
"(Kantor Bupati) Bukan lockdown, tapi diberlakukan WFH. Tetap bekerja, tetap absensi dengan mengirim foto. Mereka juga tidak boleh ke mana-mana dan pada jam kerja harus standby. Handphone aktif dan pekerjaan tetap diselesaikan di rumah," kata Viro.
ASN yang WFH diharuskan menjadi teladan bagi lingkungan dengan menerapkan protokol kesehatan dan dibuktikan dengan foto.
Baca juga: Pemkot Probolinggo: Pesan Berantai Wakil Wali Kota Meninggal Hoaks
ASN yang mengalami gejala Covid-19, diharuskan segera memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.
Data kasus Covid-19 di Kabupaten Probolinggo hingga Jumat (4/12/2020), total pasien positif sebanyak 1678 orang.
Rinciannya, 132 orang dirawat, 1452 pasien sembuh dan 94 orang meninggal dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.