Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oleh Partai, Mereka Dicopot karena Dianggap Membelot...

Kompas.com - 30/11/2020, 07:46 WIB
Pythag Kurniati

Editor

2. Merasa ditelikung lalu dukung rival Bobby, kerabat Luhut dicopot dari Gerindra

Kerabat Luhut Binsar Panjaitan, Suryani Paskah Naiborhu dicoret dari keanggotaan Partai Gerindra.

Dia dianggap membelot dari arahan DPP Gerindra yang sudah menentukan pilihan mendukung pasangan Bobby Nasution-Aulia Rachman di Pilkada Medan.

Suryani justru mendukung pasangan calon rival Bobbby, Akhyar Nasution-Salman Alfarisi (Aman).

Awalnya, Suryani merupakan bakal calon yang mengikuti proses penjaringan di internal Gerindra untuk mendampingi Bobby.

Namun di tengah jalan, dia merasa ditelikung dengan munculnya Aulia Rachman, politisi Gerindra sekaligus anggota DPRD Kota Medan.

Suryani menyebut Aulia tiba-tiba menjadi kandidat Wakil Wali Kota Medan tanpa mengikuti proses penjaringan seperti dirinya.

Bahkan akhirnya Aulia yang ditunjuk mendampingi Bobby.

Namun dukungan terhadap Aman, kata Suryani, adalah inisiatif pribadinya.

"Ini inisiatif saya sendiri. Saya Kristen, saya berdoa untuk calon pemimpin Kota Medan dan jawaban doa saya harus bertemu Pak Akhyar," kata kader Gerindra sejak 2019 ini.

Ketua DPC Gerindra Medan Ihawan Ritonga membenarkan adanya pencopotan dan menyebut Suryani hanyalah seorang simpatisan.

"Beliau (Suryani) bukan kader struktur partai, hanya simpatisan yang diberi kartu anggota. Terkait penyataan beliau, Partai Gerindra sudah mengambil sikap tegas," katanya.

Baca juga: Perjalanan Kerabat Luhut Dicopot dari Gerindra, Merasa Ditelikung dan Dukung Rival Bobby di Pilkada Medan

3. PDI-P pecat kader yang dukung selain petahana di Pilkada Tasikmalaya

Mantan pengurus sekaligus kader dari 22 PAC PDIP Kabupaten Tasikmalaya, mendeklarasikan diri mengalihkan dukungan ke pasangan calon yang tak diusung partainya di Pilkada Tasikmalaya 2020, Jumat (9/10/2020).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Mantan pengurus sekaligus kader dari 22 PAC PDIP Kabupaten Tasikmalaya, mendeklarasikan diri mengalihkan dukungan ke pasangan calon yang tak diusung partainya di Pilkada Tasikmalaya 2020, Jumat (9/10/2020).
PDIP-P mendukung calon petahana Ade Sugianto-Cecep Nurul Yakin di Pilkada Tasikmalaya.

Namun sejumlah kader mendeklarasikan dukungan mendukung rival, yakni pasangan Azis Rismaya-Haris Sanjaya.

Sekretaris DPC PDI-P Tasikmalaya, Aef Syarifudin, mengatakan partainya telah mencopot sejumlah kader yang terbukti membelot.

"Kami sudah memproses sanksi pemecatan bagi kader PDI-P yang malah mendukung paslon lain selain pasangan Ade Sugianto-Cecep Nurul Yakin, yang diusung oleh partai. Mereka adalah mantan pengurus PAC yang tak terpilih lagi saat pemilihan kemarin," jelas Aef kepada Kompas.com saat dimintai keterangan, Rabu (14/10/2020).

Aef menyebut hanya segelintir orang yang membelot.

Dia menegaskan PDI-P bersama PPP solid mendukung Ade-Cecep.

Salah satu deklarator pendukung Azis-Haris, Kokom Somantri, mengatakan dukungan yang berawal 6 orang kader PDI-P terus bertambah hingga 22 orang.

22 orang itu adalah mantan Pengurus Anak Cabang PDI-P di Tasikmalaya.

"Kami selain bentuk kekecewaan, sebanyak 22 mantan PAC PDI-P Kabupaten Tasikmalaya ingin ada perubahan pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya yang lebih menyejahterakan rakyat. Apalagi, sosok yang didukung sekarang dinilai secara ekonomi sudah mapan dan tak butuh lagi memperkaya diri. Jadi, kami meyakini pasangan Azis-Haris akan fokus dengan semua anggaran pemerintah daerah lainnya hanya untuk masyarakat," ujar Kokom.

Baca juga: PDI-P Pecat Kadernya yang Membelot di Pilkada Kabupaten Tasikmalaya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com