Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menggali Pasir Saat Merapi Siaga, Warga: Khawatir, tetapi Bagaimana Lagi?

Kompas.com - 12/11/2020, 20:43 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

 

Langkah antisipasi

Menyikapi hal itu, Joko mengatakan, pihaknya akan terus berupaya agar tidak ada aktivitas penambangan galian C di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

Salah satun caranya adalah dengan menutup akses jalan menuju area pertambangan.

"Jalur-jalur menuju ke Kali Gendol kita tutup. Kemarin dari Dinas Perhubungan sudah membawa pembatas jalan, untuk menutup jalan," ungkapnya.

Saat ini, tambah Joko, truk keluar masuk sampai ke Bronggang, Argomulyo, Cangkringan. Sebab, di sana ada depo pasir.

"Kalau yang berizin kemarin dari provinsi sudah menyampaikan akan menutup. Tapi yang di bawah kemarin ternyata masih beroprasi dan kita tutup di jalannya," urainya.

Mata pencaharian warga

Sementara itu, menurut Camat Cangkringan Suparmono, tidak mudah untuk menghentikan aktivitas pertambangan manual.

Pihaknya mengaku sudah mengeluarkan dan mengimbau ke warga untuk tidak beraktivitas di lereng Merapi.

Namun, sejumlah warga nekat karena pekerjaan itu menjadi satu-satunya mencari nafkah.

Dirinya pun akan mencari cara agar warga tetap bisa bertahan hidup selama penutupan tersebut.

"Nanti Saya diskusikan sama kelurahan dulu, jalan keluar terbaiknya bagaimana. Kalau desa sudah mengeluarkan surat semua tutup," ungkapnya.

Baca juga: Jumlah Pengungsi Gunung Merapi di Sleman Kini 185 Orang

Sutarti, salah satu penambang tradisional, mengaku nekat karena untuk mencari nafkah dan biaya sekolah anak.

"Muat pasir kadang lima hari sekali kadang ya enam hari, sekali muat itu dapat Rp 130 ribu dibagi dua. Kalau khawatir ya tetap khawatir, tapi bagimana lagi," tegasnya.

(Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor: Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com