Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berburu Tenun Cual Kuno, Mengunci Sejarah, Merawat Tradisi

Kompas.com - 30/10/2020, 12:50 WIB
Heru Dahnur ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

Warisan budaya

Saat ini tenun cual yang menjadi cendera mata khas Pulau Bangka telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda.

Pada 2015, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dipimpin Anies Baswedan mendorong agar potensi daerah dalam hal budaya lebih dikembangkan.

Bantuan pun ikut dikucurkan ketika itu.

Baca juga: Cendera Mata Lapik Koto Dian, dari Kursi Depati hingga Pelaminan

Tak hanya itu, pemerintah pusat juga menurunkan tim dan alat untuk menguji keaslian sutra dan benang emas yang menjadi bahan khas tenun cual.

"Sudah ada pembuktian ini memang asli. Kerajinan ini ada sejak ratusan tahun lalu," ungkapnya.

Sementara itu, pemerintah daerah memberikan dukungan dengan memesan tenun cual untuk seragam pegawai.

"Zaman Wali Kota Pak Sofian Rebuin dapat pesanan banyak untuk pegawai Pemkot," ujar Isnawati.

Pemerintahan saat ini, menurut Isnawati, juga terus memberikan dukungan, yakni melalui pameran dan memperkenalkannya di sekolah-sekolah sebagai muatan lokal.

Galeri tenun cual Ishadi juga dipromosikan pada para wisatawan yang berkunjung ke Bangka.

Selain tenun, galeri juga menyediakan kain printing yang tetap mengambil motif cual tradisional.

Bagi peminat tenun cual dianjurkan untuk melakukan pemesanan terlebih dahulu.

Sebab, harus disiapkan bahan dan motifnya. Selain itu, waktu pengerjaan bisa mencapai satu bulan untuk selembar kain.

Untuk itu harga yang ditawarkan bisa mencapai jutaan hingga puluhan juta rupiah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com