Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Rugi Rp 9 Triliun Tiap Bulan, Wagub: Bukan Hal Mudah Mengalihkan dari Sektor Pariwisata

Kompas.com - 14/10/2020, 15:51 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

GIANYAR, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kerugian Bali selama pandemi Covid-19 mencapai Rp 9 triliun per bulannya.

Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati tak menampik hal tersebut.

Hal tersebut karena lokomotif utama perekonomian Bali adalah pariwisata.

Dia mengungkapkan, hampir 53 persen lebih produk domestik regional bruto (PDRB) Bali bersumber dari pariwisata.

Baca juga: Ketua IDI Bali: Perkataan Jerinx Membuat Kami Lemah, Masyarakat Tak Percaya dengan Kami

Bukan hal mudah bagi Bali untuk mengalihkan sumber ekonomi dari pariwisata ke sektor lain.

"Tentu tidak pekerjaan mudah bagi kita semua termasuk pemerintah mengalihkan dari sektor pariwisata ke sektor lain," kata Cok Ace, di acara peluncuran program wisata 'We Love Bali' di Bali Safari & Marine, Gianyar, Rabu (14/10/2020).

Bali, kata Cok Ace, saat ini tengah menggenjot sektor ekonomi lain seperti ekspor, sektor pertanian, dan UKM.

"Tapi, karena begitu besar kontribusi pariwisita terhadap perekonomian Bali tentu ini juga mengalami kesulitan bagi kita," kata dia.

Cok Ace mengatakan, Bali bersyukur sejak 31 Juli pariwisata pasar domestik telah dibuka.

Meski, hal itu tak terlalu signifikan bagi perekonomian Bali.

Ia menyebut, dalam sehari rata-rata 2.500 orang dari luar Bali tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Dari jumlah itu, kemungkinan hanya 1.000 yang merupakan wisatawan.

Baca juga: Ketua IDI Bali: Saya Akui Jerinx Orang Baik, tapi...

"Dan 1.000 wisatawan itu kebanyakan punya privat vila di Bali. Jadi sebenarnya kontribusinya terhadap perekominan Bali tak signifikan," kata dia.

Meski demikian, ia tetap berharap pertumbuhan ekonomi di Bali tidak turun terlalu dalam.

Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan pertama minus 1,14 persen dan triwulan kedua minus 10,98 persen.

"Kami berharap triwulan ketiga ini bisa satu digit di bawa 10 persen," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com