Sampai ke desa
Produk LPJ juga dipastikan akan sampai ke warga di pedesaan melalui jaringan Bumdesa yang memiliki unit usaha toko.
Tahun ini adalah tahun percobaan sistem jejaring penyaluran produk LPJ sampai ke warga desa.
"Ini menjadi langkah inovasi dari Lumbung Pangan Jatim untuk bisa memperluas manfaat ekonomi. Bukan hanya masyarakat yang dapat untung, namun bumdesa (badan usaha milik desa) juga bisa mendapatkan keuntungan ekonomi," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Dalam pelaksanaannya bumdesa berperan sebagai dropshipper sekaligus agen PT Pos.
Bumdesa akan mendapatkan keuntungan Rp 5.000 dari setiap paket yang dibeli dari LPJ, lalu didistribusikan oleh bumdesa kepada rumah pembeli di wilayahnya dengan harga yang sama.
Bila akumulasi pengiriman oleh bumdesa dalam sebulan di atas 1.000 pemesanan, maka LPJ akan memberikan tambahan Rp 1,2 juta pada bumdesa.
Dan jika pemesanan lebih dari 1.500 per bulan, akan mendapatkan tambahan Rp 3 juta dari LPJ.
"Yang belanja tetap dapat sembako murah karena harga yang dipasarkan bumdesa sama dengan harga di outlet, website, maupun aplikasi. Ongkirnya juga tetap gratis, dan tetap bisa COD," terang Khofifah.
Baca juga: Khofifah: Seyogyanya 4 Jam Sekali Masker Itu Diganti
Penanggung Jawab LPJ yang juga Dirut PT PWU, Erlangga Satriagung menyebut, sistem integrasi bumdesa dan LPJ sedang diuji coba di lima 13 bumdesa di 5 kabupaten, yakni di Pasuruan, Malang, Sidoarjo, Gresik dan Mojokerto.
Di Kabupaten Pasuruan ada Bumdesa Adi Karya Dadi Mulyo Desa Purwodadi, Kecamatan Purwodadi, Bumdesa Jaya Lestari Desa Sungikulon, Kecamatan Pohjentrek, dan Bumdesa Sukses Makmur Desa Wonosari, Kecamatan Tutur.
Di Kabupaten Malang, ada Bumdesa Bersama Singosari, Kecamatan Singosari, Bumdesa Mitra Sejahtera Desa Sudimoro, Kecamatan Bululawang dan Bumdesa Sumber Rejeki Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso.