Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Kepala BRG soal Masa Tugasnya Berakhir pada 31 Desember 2020

Kompas.com - 05/09/2020, 08:18 WIB
Suwandi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Kebakaran Berulang

Tindakan pembasahan Badan Restorasi Gambut (BRG) di tujuh desa gagal mencegah kebakaran lahan gambut.

Sebabnya, terjadi tumpang tindih dalam pengelolaan lahan gambut, antara BRG dan perusahaan.

"Kita temukan, dalam investigasi kita. Program restorasi gambut BRG tidak berdampak. Tujuh desa yang diintervensi, semuanya mengalami kebakaran berulang," kata Sekjen Jaringan Masyarakat Gambut Jambi (JMGJ), Sulaiman.

Baca juga: 4 Helikopter Water Bombing Bantu Padamkan Kebakaran Lahan Gambut di Riau

Terjadinya kebakaran berulang ini, sambung Sulaiman karena terjadi kerusakan pada sekat kanal dan sumur bor.

Kerusakan disebabkan perusahaan tidak membuat sekat kanal dengan baik, sehingga air merendam sekat kanal.

BRG mengintervensi tujuh desa di Muaro Jambi yakni Desa Tanjung, Jebus, Gedong Karya dan Sungai Aur berada di kawasan hidrologi gambut (KHG) Batanghari-Air Hitam Laut.

Kemudian daerah Tanjab Timur, ada desa Catur Rahayu, Koto Kandis Dendang dan Jati Mulyo berada di KHG Batanghari-Mendahara.

Dia mencontohkan Desa Gedong Karya yang dulu tempat basah sekarang kering. Sehingga daerah itu menghadapi kesulitan air bersih.

Baca juga: Walhi: Pemulihan Ekosistem Gambut Tak Bisa Tanpa Evaluasi Industri dan Konsesi

Sebagian masyarakat sudah membeli air, untuk kebutuhan sehari-hari.

Selanjutnya di Desa Catur Rahayu ditemukan banyak kanal sudah ditutupi rumput, kanal kering, spriwil tergantung.

Untuk Desa Jati Mulyo, terdapat hutan lindung, perkebunan sawit perusahaan ATGA dan Kasuari Unggul.

"Kita temukan masalah konflik lahan antara masyarakat dengan perusahaan dan pencemaran sungai dari limbah perusahaan," terang Sulaiman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com