Jumlah tenaga medis dan paramedis di setiap puskemas di wilayah itu belum memenuhi standar Kementerian Kesehatan.
Peralatan kesehatan masih sangat kurang karena ketiadaan anggaran akibat Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumba Tengah yang sangat kecil.
Pemerintah kabupaten hanya berharap dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Peralatan kesehatan yang berkaitan dengan Covid-19 baru dapat dibeli dan cukup untuk memenuhi kebutuhan setelah diadakan refocusing anggaran dari sejumlah Organisasi Perangkat daerah (OPD) dan dari beberapa kegiatan pemerintahan di daerah itu.
Ada pun refocusing anggaran baru dapat direalisasikan pada bulan Juli 2020.
Ketersediaan peralatan kesehatan juga merupakan hasil donasi dari berbagai pihak yang peduli Sumba Tengah.
“Refocusing anggaran start sejak April 2020, tapi proses perubahan itu sebanyak lima kali. Kita mulai eksekusi itu sekitar bulan Juli ke atas,” ujar Oktavianus.
Berkat refocusing anggaran dan donasi dari berbagai pihak, alat thermal screening, rapid test, dan alat pelindung diri (APD) sudah tersedia di di daerah itu.
Sedangkan alat tes polymerase chain reaction (PCR) belum ada karena harga yang mahal.
“PCR hanya ada di Kupang karena harganya mahal sekali. Semua kabupaten mengirim sampel swab ke sana. Tapi kalau peralatan screening dan lain-lain, stok di kabupaten sudah cukup,” ujar Oktavianus.
Ia mengungkapkan, Rumah Sakit Umum Daerah Sumba Tengah tidak menjadi rumah sakit rujukan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur NTT.
Hanya ada dua rumah sakit rujukan Covid-19 di Pulau Sumba, yaitu RSUD Waikabubak di Sumba Barat dan RSUD Umbu Rara Meha Waingapu di Kabupaten Sumba Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.