Sukiman menambahkan warga lereng Merapi membentuk tabungan siaga bencana sebagai antisipasi seandainya Gunung Merapi meletus.
Setiap bulan warga menabung uang kemudian dicairkan ketika status Gunung Merapi siaga.
Namun, ketika status gunung waspada warga berhenti menabung. Kemudian di bendahara sudah dikeluarkan tapi tidak dibagikan.
Baca juga: Antisipasi Erupsi Gunung Merapi, BPBD Klaten Petakan Tempat Evakuasi Warga
Ketika status gunung kembali turun menjadi normal, maka warga memulai menabung.
"Kearifan lokal di warga kami (Deles) punya tabungan siaga bencana. Merapi itu kalau meletus itu tidak ada bedanya kalau kita diberi anugerah Tuhan yang namanya hari raya. Jadi hari raya yang setiap tahun kita lakukan Idul Fitri misalkan, Natal, tahun baru. Dan kita pesta-pesta itu mempersiapkan," terang dia.
"Jadi warga kami juga begitu. Merapi itu selalu memberi dan belum tentu empat tahun, lima tahun sekali meletus kenapa tidak kita siapkan. Kemudian warga membentuk tabungan siaga bencana. Itu salah satu antisipasi," sambung Sukiman.
Kearifan lokal lain yang sampai saat ini masih dilakukan warga lereng Merapi adalah kegiatan ronda.
Baca juga: BNPB Nilai Warga Lereng Merapi di Sleman Sudah Tangguh Bencana
Kegiatan ronda dilakukan secara bergantian.
Seandainya Gunung Merapi mau meletus warga yang melaksanakan kegiatan ronda itu langsung menginformasikan kepada warga lain untuk segera mengungsi atau mencari lokasi yang aman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.