Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB Nilai Warga Lereng Merapi di Sleman Sudah Tangguh Bencana

Kompas.com - 10/07/2020, 10:41 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengunjungi Kabupaten Sleman untuk melihat kesiapsiagaan terkait Gunung Merapi.

BNPB menilai, masyarakat lereng Merapi yang ada di Kabupaten Sleman sudah cukup tangguh.

Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan bersama BPBD Sleman dan BPPTKG Yogyakarta berkeliling ke dua desa di lereng Merapi. Rombongan pertama kali berkunjung ke Desa Kepuharjo, Cangkringan Sleman.

Setelah itu melanjutkan ke Desa Glagaharjo, Cangkringan Sleman.

Baca juga: Sultan HB X Minta Masyarakat Tak Khawatir Soal Kondisi Merapi

Saat kunjungan ini, BNPB dan BPPTKG Yogyakarta berdialog dengan warga masyarakat terkait Gunung Merapi dan kesiapsiagaan.

Terakhir, rombongan mengunjungi pos pengamatan Gunung Merapi yang didirikan oleh Komunitas Siaga Merapi (KSM) Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman.

"Saya bertemu dengan aparat dan masyarakat, mereka sudah punya pengalaman terkait dengan Merapi di 2006 dan 2010. Mereka menjadi salah satu warga yang terdampak," ujar Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan saat ditemui di Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Kamis (09/07/2020).

Lilik menyampaikan, dari peristiwa erupsi 2006 dan 2010 itu masyarakat banyak belajar. Bahkan pasca erupsi tersebut, banyak hal yang sudah berubah. Termasuk terkait kesiapsiagaan masyarakat.

"Banyak yang sudah berubah selama 10 tahun ini, termasuk masyarakat kemudian menjadi masyarakat yang tangguh," ungkapnya.

Ketangguhan masyarakat dapat dilihat dengan didirikannya pos pemantauan Gunung Merapi.

Pos pemantuan ini di dirikan dan dikelola secara mandiri oleh masyarakat yang tergabung dalam Komunitas Siaga Merapi (KSM) Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman.

"Kita sudah cek beberapa tempat, pengungsian juga sudah siap, untuk ternak juga ada. Mereka juga sudah tahu terkait peringatan dini, sudah ada rencana kontingensi desa,"ungkapnya.

Baca juga: Ini Penjelasan BPPTKG Yogyakarta Soal Kondisi Gunung Merapi yang Menggembung

Para pemilik truk yang ada didesa juga sudah berkomitmen. Truk mereka siap digunakan untuk evakuasi warga jika kondisi darurat terjadi.

"Ini bisa menjadi contoh bagi tempat yang lain dan kita harapkan sekeliling Merapi mempunyai pemahaman yang sama seperti ini. Kalau mereka punya seperti ini Insya Allah tidak ada korban, itu target kita," jelasnya.

Diungkapkannya, masyarakat Glagaharjo juga menyiapkan lahan untuk ditanami yang dikelola mandiri. Tujuanya untuk kegiatan perekonomian masyrakat dan ketahanan pangan.

Hal itu menjadi ciri Desa Tangguh Bencana. Dimana, kemandirian masyarakat menjadi hal yang penting dalam desa tangguh bencana.

"Dengan kondisi Merapi seperti ini dan berhadapan dengan pandemi Covid, kita bisa melakukan persiapan-persiapan yang maksimal. Jadi masyarakat tidak kena Covid, masyarakat tidak terpapar masalah ekonomi, tidak terkapar masalah PHK, tetapi mereka juga aman dari bencana erupsi Gunung Merapi karena sudah siap," urainya.

Sementara itu tokoh masyarakat Desa Kepuharjo, Heri Suprapto (60) menuturkan tidak ada masalah terkait kesiapsiagaan warga masyarakat. Sebab masyarakat sudah mempunyai pengalaman saat erupsi 2010.

"Warga Kepuharjo sudah siap walau dekat dengan Merapi. Jalur evakuasi untuk Kepuharjo baik, tapi menuju ke Selatan (jalan) masih ada yang berlubang, harapan saya ditutup lubang-lubangnya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com