Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Iba, Guru Ini Rela Turun ke Terminal Mengajari Anak Jalanan

Kompas.com - 25/08/2020, 08:46 WIB
Hamzah Arfah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Firasat Siti Huroirohmatin (48) atau yang akrab disapa Atin sempat gundah, tatkala salah satu anak didiknya yang bersekolah di Taman Kanak-kanak (TK) Telogo Pojok kerap meminta izin untuk tidak masuk sekolah.

Berulang kali Atin sempat bertanya kepada orangtua mengenai alasan siswa tersebut absen, tetapi dijawab dengan serangkaian kata yang kurang memuaskan.

Merasa penasaran, Atin secara diam-diam mencoba mengulik berbagai informasi mengenai siswa tersebut.

Akhirnya didapati dan bahkan Atin ditemuinya sendiri bahwa salah satu siswa itu terpaksa harus absen dari sekolah lantaran diajak oleh orangtuanya mengais rezeki dengan cara mengemis di jalanan.

Baca juga: Idap Kanker Ovarium, Wanita Ini Kehilangan Kedua Kakinya

Melihat fenomena tersebut, batin Atin sebagai seorang guru merasa kasihan lantaran anak yang seharusnya mendapat waktu untuk belajar menjadi tersita dikarenakan harus membantu orangtuanya mencari rezeki guna mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Namun, dari investigasi kecil-kecilan yang dilakukan oleh Atin, ternyata tidak hanya anak didiknya.

Akan tetapi, ada anak usia setingkat sekolah dasar (SD) di sekitar Terminal Kota Gresik yang berada di Jalan Gubernur Suryo Gresik dan Pasar Gresik kedapatan turut membantu orangtua mereka dengan menjadi pengemis atau pengamen.

"Itu awalnya, sehingga saya memutuskan untuk mengajari mereka di terminal. Sebab, banyak di antara mereka yang belum bisa baca tulis, belum bisa berhitung, bahkan ada yang sudah putus sekolah," ujar Atin ketika dihubungi Kompas.com, Senin (24/8/2020).

Atin bukan serta-merta langsung mengajari anak jalanan tersebut, melainkan terlebih dahulu bertanya kepada orangtua si anak apakah bersedia diajari olehnya.

Begitu orangtua si anak mempersilakan, Atin lantas mulai mengajari anak-anak tersebut sesuai kapasitas yang dimiliki.

"Saya sendiri selepas mengajar di TK memang memberikan les privat kepada siswa SD. Jadi sedikit banyak, saya bisa mengajari mereka baca tulis dan juga berhitung," ujar dia.

Agenda mengajar para anak jalanan di Terminal Gubernur Suryo itu mulai dilakukan Atin sekitar April 2020, dan tidak lama kemudian Indonesia turut dilanda pandemi Covid-19 hingga saat ini.

Hal itu membuat proses belajar mengajar, khususnya di wilayah Kabupaten Gresik, untuk saat ini harus dilakukan secara daring.

"Kebetulan saat ini sekolah masih daring, jadi banyak anak lain yang ikut agenda pengajaran saya. Dalam seminggu saya baru berkesempatan dua kali, biasanya yang ikut ada sekitar tujuh hingga sepuluh anak," kata dia.

Harapan Atin

Lebih dari sekadar memberikan pelajaran kepada anak jalanan tersebut secara gratis, Atin berharap mereka tetap bisa mengenyam pendidikan yang seharusnya mereka dapatkan untuk anak seusianya.

Atin menyebutkan, dirinya mendapat dukungan penuh dari suami dan anak kandungnya.

"Saya hanya berharap mereka semua bisa membaca, menulis, dan berhitung. Dengan besar harapan saya, mereka nantinya akan bernasib lebih baik dari orangtuanya saat ini," tutur Atin.

Baca juga: Menengok Tempat Pesanggrahan Belanda di Taman Nasional Kelimutu

Atin mengaku harus memancing respons dan minat para anak jalanan tersebut agar berkenan mengikuti agenda pembelajaran yang dilakukan olehnya, dengan cara menyiapkan serangkaian hadiah.

"Kadang buku, pensil, buku gambar, dan beberapa hadiah kecil semampu saya. Meski saya berpenghasilan tidak seberapa, tapi untuk itu saya tidak apa-apa, apalagi suami dan anak saya juga mendukung," ucap Atin.

Sampai hari ini, dirinya masih menjalankan agenda pembelajaran tersebut secara mandiri tanpa adanya pihak donatur lain yang membantu.

Atin mengaku melakukan hal tersebut secara tulus tanpa mengharapkan pamrih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com