Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Guru di Sumbawa Gunakan HT untuk Belajar Jarak Jauh, Harga Terjangkau Rp 200 Ribu Per Unit

Kompas.com - 16/08/2020, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

Dia berpikir penggunaan HT bukan hanya bisa dimanfaatkan saat pandemi ini saja, melainkan bisa digunakan seterusnya.

Terutama guru, bisa mengontrol muridnya.

Baca juga: Siswa SMP di Kota Semarang Bakal Dapat Kuota Internet Gratis untuk Belajar Daring

Penggunaan HT ini juga dirasakan sangat bermanfaat oleh guru sekolah setempat. Seperti yang dirasakan oleh Hafsah, salah seorang guru.

Hafsah menceritakan akibat belajar dari rumah, awalnya pembelajaran siswa tidak maksimal. Banyak anak-anak yang tidak belajar, tidak terkontrol oleh guru.

"Jadi pas waktu jam pelajaran itu pada main-main," kata Hafsah.

Menurut Hafsah, pembelajaran menggunakan HT dengan secara tatap muka itu sama. Cara yang digunakan itu sama seperti kegiatan belajar tatap muka.

Baca juga: Hemat Pengeluaran Kuota Internet, Guru Diminta Manfaatkan Wifi Sekolah

"Jadi, kita jelaskan seperti yang di dalam kelas setiap pagi, anak-anak memperhatikan. Cuma tetap menggunakan buku siswa masing-masing."

"Jadi kalau ada pembelajaran yang tidak dimengerti, siswa balik nanya. Seperti tatap muka biasa. Tapi bedanya itu sih, masing-masing [murid] di rumah, kami [guru-guru] yang di sekolah," tambahnya.

Untuk memantau kegiatan belajar, para siswa tetap dipanggil satu persatu menggunakan HT. Biasanya, Hafsah meminta dokumentasi kegiatan belajar kepada orang tua siswa.

Seluruh siswa tetap didampingi oleh orang tuanya, walau menggunakan HT. Selain itu, juga ada guru yang berkeliling memantau siswa melaksanakan tugas yang diberikan.

Baca juga: Viral, Unggahan Polsek di Pasuruan Sediakan Wifi Gratis untuk Belajar Daring Siswa

Menurutnya, penggunaan HT akan lebih baik digabungkan dengan kunjungan guru ke rumah-rumah murid dalam proses pembelajaran. Karena ada mata pelajaran yang sulit untuk dijelaskan kepada murid.

"Yang paling sulit itu matematika. Saya kalau pelajaran matematika harus ketemu langsung sama murid. Entah itu dua atau tiga orang yang datang ke sekolah atau datang ke rumah. Kemudian dijelaskan menggunakan papan baru disuruh pulang," tambah Hafsah.

Baca juga: Patungan Rp 5.000 Tiap Rumah, Jadilah Pos Wifi Gratis untuk Siswa di Pondok Kopi

Masih kurang efektif

Menurut orang tua murid, penggunaan HT ini dirasa sebagai alternatif yang pas dalam kegiatan belajar dari rumah.

Seperti yang dirasakan Masjayanti, salah seorang orang tua murid.

"Kalau menggunakan radio (HT) ini saya rasa lebih gampang. Karena di sini kondisi sinyal [ponsel] nya juga kurang. Jadi ini lebih efektif kayaknya," kata perempuan yang berprofesi sebagai petani ini.

Akan tetapi, dia merasa proses pembelajaran menggunakan HT ini masih kurang efektif.

Baca juga: Bantu Siswa Belajar Online, Pemko Padang Sediakan Wifi Gratis di Kelurahan dan Kecamatan

Dia masih mendambakan agar anaknya bisa melangsungkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka dengan para guru.

"Sekolah sangat penting bagi anak saya. Supaya masa depanya mereka lebih meningkat lagi. Jangan kayak saya orang tua yang tidak sekolah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com