Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Guru di Sumbawa Gunakan HT untuk Belajar Jarak Jauh, Harga Terjangkau Rp 200 Ribu Per Unit

Kompas.com - 16/08/2020, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

Untuk meringankan beban guru, Ibrahim pernah terpikir untuk menggunakan telepon biasa.

Baca juga: Kisah Siswa di Dusun Terpencil Sumbawa, Susah Sinyal Terpaksa Pakai HT Selama Belajar di Rumah

Namun, dikhawatirkan tidak semua siswa bisa mendapatkan pelajaran lantaran sinyal telepon seluler juga tidak merata di lokasi tersebut. Apalagi kebanyakan orang tua siswa tidak mampu membeli pulsa untuk paket internet.

"Ada tempat yang memang dijangkau sinyal. Tapi kami hindari. Karena nanti anak-anak akan berkerumun. Sementara tidak diperbolehkan untuk berkumpul," imbuhnya.

Ibrahim pun punya ide untuk menggunakan radio komunikasi dua arah, atau handie talkie (HT) karena dia adalah anggota Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI).

Pria dengan nama udara Ahok ini mengaku ketika ide ini pertama kali disampaikan ke rekan-rekan guru, mereka semua menyetujuinya. Kemudian, dilakukan pertemuan dengan orang tua siswa, yang juga setuju.

Baca juga: Belajar di Rumah, Kejenuhan Murid hingga Sekolah yang Dituntut Inovatif

Ibrahim kemudian memberikan contoh dengan meminjam radio salah seorang rekannya.

Setelah dilihat oleh guru dan orang tua siswa, mereka semakin setuju.

Mereka lantas memesan sejumlah unit HT. Tahap awal, mereka memesan 40 unit. Dananya swadaya, kumpulan dari para orang tua murid.

Harganya lumayan terjangkau, hanya Rp 200,000 per unit. Itu sudah dengan ongkos kirim sampai ke lokasi. Saat ini, sekolahnya sudah memiliki 69 unit HT, belum termasuk HT yang dipegang oleh guru.

Ibrahim sempat berkoordinasi dengan Dinas Dikbud Kabupaten Sumbawa terkait penggunaan HT ini.

Setelah dihitung, jauh lebih efektif menggunakan HT daripada menggunakan ponsel pintar.

Dijelaskannya, HT yang digunakan untuk belajar-mengajar memiliki 16 saluran. Setiap saluran diperuntukkan setiap tingkat kelas.

Baca juga: Kami Rindu Kembali ke Sekolah, di Rumah Tidak Ada Listrik dan Internet

Stasiun radio pendidikan

Memang ada kekurangan dalam penggunaan HT.

Karena komunikasinya dua arah, terkadang siswa berebut untuk menjawab saat diberi pertanyaan. Karena itu, guru meminta kepada murid, untuk menyebutkan nama terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan dari guru.

Ke depannya, Ibrahim berencana membangun stasiun radio pendidikan sehingga semua warga Punik bisa belajar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com