Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekanjur Banyu, Keceriaan Warga Kobar di Tengah Kepungan Banjir

Kompas.com - 27/07/2020, 07:47 WIB
Kontributor Pangkalan Bun, Dewantara,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Selain menggunakan pelampung ban, ada yang bermain ski air tradisional dengan hanya menggunakan sebilah papan dengan panjang sekitar satu meter dan ditarik menggunakan getek.

Aksi ini banyak mendapat perhatian warga meski hanya sekilas.

Banyak warga atau wisatawan dari luar Pangkalan Bun yang tertarik untuk sekadar menonton dari tepian sungai atau turut menceburkan diri.

Tidak sedikit yang menonton sambil menumpang getek yang disewakan penduduk setempat.

Baca juga: Jokowi Kirim Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Luwu Utara

Cukup dengan tarif Rp 50 ribu wisatawan bisa menikmati tontonan menarik aksi bekanjur banyu langsung dari tengah sungai.

Dikepung Banjir

Tahun ini, aktivitas bekanjur banyu dilakukan warga di tengah suasana kesedihan.

Tidak hanya akibat terbatasnya aktivitas akibat pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), tetapi juga karena banjir yang saat ini melanda sejumlah kelurahan dan desa di tepian Sungai Arut.

Genangan air dengan ketinggian rata-rata berkisar 30 centimeter hingga satu meter menyebabkan banyak jiwa harus mengungsi ke tempat saudara atau kerabat mereka.

Dua pecinta fotografi mengabadikan momen bekanjur banyu di Sungai Arut, Kalimantan Tengah, Minggu (26/7/2020). KOMPAS.com/DEWANTARA Dua pecinta fotografi mengabadikan momen bekanjur banyu di Sungai Arut, Kalimantan Tengah, Minggu (26/7/2020).

Bekanjur banyu adalah salah satu cara warga melepaskan ketegangan akibat bencana yang mendera.

"Dari dulu memang sudah biasa warga yang berdiam di tepian Sungai Arut ini mandi di sungai sambil bermain-main dengan pelampung, apalagi kalau arus sedang deras.

Memang saat yang pas itu ya seperti sekarang ini," ujar Derry.

Baca juga: Warga Masamba Masih Dihantui Trauma Banjir Bandang: Lebih Horor Hujan Ketimbang Covid-19

Aktivitas bekanjur banyu ternyata juga menarik perhatian pegiat fotografi seperti Nomy dan Muhammad Alwan.

Nomy yang tinggal di Kumai, sekitar lima belas kilometer dari Pangkalan Bun, mengaku penasaran dengan suasana bekanjur banyu yang menurutnya terbilang unik.

Latar belakang rumah panggung dari kayu yang menjadi ciri permukiman tepian sungai di Kalimantan menjanjikan pemandangan eksotis jika dilihat dari kawasan Water Front City Pangkalan Bun yang dikenal dengan nama Kampung Sega.

Belum lagi ditambah semburat cahaya matahari sore yang perlahan terbenam di ufuk barat.

"Ada nuansa keemasan yang terpantul di air sungai dari cahaya matahari saat akan terbenam. Kalau bisa menangkap momen itu ada kepuasan tersendiri," kata Nomy yang mengikuti hingga aktivitas warga bekanjur banyu berakhir saat menjelang azan Magrib menggema.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com