Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekanjur Banyu, Keceriaan Warga Kobar di Tengah Kepungan Banjir

Kompas.com - 27/07/2020, 07:47 WIB
Kontributor Pangkalan Bun, Dewantara,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Di sepanjang bantaran Sungai Arut yang melintasi wilayah kota terdapat tiga kelurahan di dalam kota Pangkalan Bun dan dua kelurahan di wilayah seberang yang terpisah lebar sungai sejarak 100-an meter ini.

Di tepian sungai terdapat jalan berupa jembatan kayu ulin yang menjadi sarana akses transportasi.

Baca juga: Sang Kepala Desa Itu Hilang Terseret Banjir...

Aktivitas ini oleh masyarakat lokal disebut dengan bekanjur banyu. Dalam bahasa Dayak Ngaju, bekanjur berarti larut atau menghanyutkan diri, sedangkan banyu berarti air.

"Bekanjur banyu bisa dimaknai menghanyutkan diri mengikuti arus permukaan air Sungai Arut," terang Derry Damayanti, Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Barat kepada Kompas.com.

Derry yang warga asli Mendawai menerangkan, tradisi bekanjur banyu biasanya berlangsung pada musim hujan.

Sebab saat itulah air sungai lebih bersih dan dalam. Arus sungai juga lebih deras dari biasanya sehingga menimbulkan sensasi tersendiri saat menghanyutkan diri.

Sejak beberapa pekan terakhir air sungai yang pernah jadi pusat kehidupan masyarakat Kabupaten Kotawaringin Barat pada masa lalu terus meninggi seiring hujan yang kerap mengguyur.

Baca juga: Pembangunan Huntara Korban Banjir Luwu Utara Ditargetkan Selesai Satu Bulan

Air Sungai Arut yang biasanya keruh kecokelatan di musim kemarau, kini tampak jernih dengan warna merah kehitaman layaknya air khas rawa gambut Kalimantan.

Warga biasanya mulai terjun ke sungai selepas Ashar. Semakin sore suasana tampak semakin ramai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com