YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Setiap tahun peristiwa orang terseret arus selalu terjadi di sepanjang Pantai Seruni hingga Pantai Watugupit, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Berdasarkan informasi dari SAR Satlinmas Gunungkidul pada 2019 ada 81 insiden orang terseret arus dengan 10 korban tewas.
Pada 2020, hingga Mei, tercatat sudah terjadi 29 insiden tersebut dengan satu korban tewas.
Baca juga: Wisatawan Membludak, Pantai Gunungkidul yang Tadinya Ditutup Akhirnya Dibuka
Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Surisdiyanto mengatakan, kecelakaan laut sebagian besar karena terseret rip current atau arus retas.
"Jadi sebagian besar korban terseret itu tidak mematuhi imbauan kita, dan terseret rip current," ucap Suris saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (24/7/2020).
Untuk mengetahui lebih jauh soal adanya arus retas di pantai selatan Gunungkidul, sejumlah peneliti dari Universitas Gadjah Mada membuang cairan ramah lingkungan ke perairan.
Cairan itu diharap bisa membantu pemetaan arus retas.
Baca juga: Suka Cita Pedagang di Kawasan Pantai Gunungkidul Setelah 3 Bulan Tak Berjualan
Pada hari ini, pemetaan berlangsung di Pantai Pulang Sawal atau Indrayanti.
Dari hasil pelacakan cairan diketahui zona bahaya yang bisa direkomendasikan agar wisatawan tidak berkegiatan di sana.