Rodjo Kopi, Sensasi Ngopi di Pinggir Rel Kereta Api

MALANG, KOMPAS.com – Namanya Rodjo Kopi. Kedai kopi itu tepat berada di pinggir rel kereta api.

Pengunjung yang sedang menikmati kopi di kedai itu bisa merasakan sensasi kereta api saat melintas.

“Menarik karena ini suatu yang baru. Orang penasaran ingin ngopi sambil melihat kereta api lewat. Meskipun kereta apinya tidak setiap jam lewat,” kata Alfi Syahri Ramadana, salah satu pungunjung di kedai tersebut, Senin (20/7/2020).

Kedai kopi itu berada di Jalan Batanghari, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Baca juga: Bertemu Pemuda Tak Pakai Masker di Kedai Kopi, Risma: Ayo Kamu Push Up

Rel kereta api tepat melintas di belakang kedai tersebut.

Sedangkan, area kosong sekitar 1,5x6 meter yang ada di belakang kedai itu dijadikan sebagai tempat bagi pengunjung yang sedang menikmati kopi.

Hasilnya, pengunjung menikmati kopi di samping rel.

Pemilik Rodjo Kopi, Aldilah Syah mengatakan, kedai kopi miliknya itu mulai beroperasi sejak 30 Juni 2019.

Semula dirinya tidak berpikir untuk membuat kedai dengan konsep ngopi di pinggir rel kereta.

Konsep ngopi di pinggir rel itu hanya kebetulan karena tempat yang disewanya berada di pinggir rel.

“Awalnya saya mencari tempat untuk jual kopi, lalu nemu kios ini disewakan. Setelah harga cocok langsung saya sewa,” kata dia.

Kedai itu buka mulai pukul 13.00 WIB hingga 23.00 WIB.

Tidak sedikit pengunjung yang datang ke kedai itu memilih tempat terbuka di belakang karena ingin menikmati suasana rel.

Pengunjung juga sigap berfoto ketika ada kereta api yang melintas.

“Kebetulan di Malang ini belum ada konsep yang dipinggir rel kereta api. Jadi kami ingin warga Malang merasakan sensasinya ngopi di samping rel kereta,” kata dia.

Selama ini, kuliner terkenal di Kota Malang karena berada di pinggir rel adalah Bakso President.

Kebetulan, keberada Bakso President dan Kedai Rodjo Kopi bersebelahan. Kedai Rodjo Kopi berada di seberang rel Bakso President.

Baca juga: Menuju New Normal, Pemkot Padang Buat Perjanjian dengan Pemilik Kedai

Untuk menjaga keamanan pengunjung, pengelola kedai kopi meletakkan batu besar bercat merah yang ditaruh berjejer.

Batu itu sebagai batas aman ketika ada kereta yang melintas.

“Ada batas batu besar bergaris merah. Pengunjung dilarang melewati batas itu. Setiap 15 menit sekali karyawan kami ngecek ke belakang,” kata dia.

Sebelumnya, pengelola kedai itu menyediakan informasi jadwal kereta api.

Tapi ketika memasuki masa pandemi Covid-19, jadwal kereta menjadi tidak menentu karena banyak perjalanan kereta api yang berhenti.

“Dulu ada jadwal kereta. Tapi, ketika pandemi gini jadwalnya tidak menentu karena kereta tidak beroperasi,” ujar Aldi.