Herman mengatakan, hasil tes swab yang menyatakan MS positif Covid-19 diserahkan ke tim penyidik Polres Kota Mataram. Hal itu dilakukan karena adanya insiden penjemputan paksa jenazah.
"Dokumen hasil swab MS bisa dimibta jeluarga ke aparat kepolisian, kami sudah serahkan semua dokumen yang dibutuhkan tim penyidik, " kata Herman.
Menurut Herman, kejadian itu bukan kali pertama terjadi di RSUD Kota Mataram. Tapi, insiden yan melibatkan ratusan warga itu membuat aparat keamanan kewalahan.
Baca juga: Bawa Pulang, Kami Kuburkan dengan Cara Kami
Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto mengatakan, tim medis RS Bhayangkara akan melakukan tracing ke Desa Mekar Sari.
Keluarga dekat MS yang terlibat dalam aksi pengambilan dan pemakaman jenazah akan menjalani rapid test Covid-19.
"Kita akan jemput bola, tim medis dari RS Bayangkara Polda NTB yang menemui keluarga dan melakukan tracing ke sana, " kata Artanto, Rabu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.