Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Keluarga Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19 di RSUD Mataram

Kompas.com - 09/07/2020, 14:25 WIB
Fitri Rachmawati,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

Tapi, karena mengikuti prosedur penanganan pasien dalam pengawasan (PDP), keluarga mengizinkan tim medis melakukan tes swab. Hasil diperkirakan keluar dalam tiga atau empat hari.

Setelah itu, MS dipindahkan ke ruang isolasi pada Sabtu (4/7/2020).

Di ruang isolasi, MS hanya didampingi suaminya. Mahnun sempat menanyakan kondisi ibunya pada Minggu (5/7/2020). MS disebut baik-baik saja.

Tapi, Mahnun mendapatkan kabar ibunya meninggal pada Senin (6/7/2020) sore.

"Jika dihitung belum sampai dua hari, setelah pelaksanaan pengambilan lendir untuk swab tes, tapi beberapa saat setelah meninggal dunia hasil swab ibu saya positif Covid-19, padahal tim medis awalnya mengatakan paling lambat tiga sampai empat hari, kok bisa kurang dari 2 hari sudah ada hasilnya, itu yang buat saya yakin ibu saya tidak positif Covid-19, " kata Mahnun kecewa.

Kejanggalan berikutnya terjadi saat Mahnun meminta bukti dokumen hasil tes swab ibunya. Pihak RSUD Kota Mataram menyebut bahwa hasilnya masih dirilis.

"Ini semua proses yang janggal, kami melihat ada yang timpang di sini, anehnya pihak RSUD Kota Mataram tetap bersikeras menyebut ibu saya positif Covid-19, tapi dokumen atau bukti surat yang menunjukkan itu tidak diberikan sampai sekarang," kata Mahnun.

Baca juga: Pengambilan Paksa Jenazah Pasien Covid-19 di Mataram, Camat: Saya Dipaksa Menyetujui

Akibat kejanggalan itu, ratusan warga menyerbu RSUD Kota Mataram dan mengambil paksa jenazah MS.

Belakangan, Mahnun dan sejumlah keluarga yang terlibat dalam aksi pengambilan paksa jenazah itu membuat permohonan maaf.

Tanggapan RSUD Kota Mataram

Direktur RSUD Kota Mataram dr Lalu Herman Mahaputra mengatakan, pihaknya telah bekerja sesuai prosedur penanganan Covid-19, termasuk saat menangani pasien MS.

"Aturannya kami harus melakukan tes swab pada pasien yang mengalami gejala Covid-19, salah satunya adalah sesak napas," kata Herman pada Rabu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com