Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusuh BLT di Madina, Rumah Kepala Desa Dibakar dan Jalan Nasional Diblokade

Kompas.com - 04/07/2020, 11:15 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Ratusan warga Desa Mompang Julu, Kecamatan Penyabungan Utara, Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara memblokade jalan nasional pada Senin (29/6/2020).

Aksi blokade jalan dilakukan karena warga protes dengan kebijakan kepala desa yang membagikan uang bantuan langsung tunai Rp 200.000. Padahal seharusnya mereka menerima dana sebesar Rp 600.000.

Warga melaporkan kebijakan tersebut ke polisi hingga pemerintah daerah. Namun laporan tersebut tidak mendapat respons baik.

Baca juga: Pasca-Bentrokan BLT di Madina, Kaum Pria Diduga Kabur hingga 3 Terduga Provokator Ditangkap

Saat memblokade jalan, warga yang emosi membakar ban bekas di tengah jalan nasional. Massa juga melempari petugas kepolisian yang berusaha mengurai kemarahan massa dengan satu unit mobil water cannon.

Kericuhan pun tak bisa dihindari. Terjadi bentrokan antara warga dan polisi. Enam polisi terluka parah dan dua mobil serta satu motor dibakar massa.

Salah satu mobil yang dibakar adalah milik Wakil Kepala Polres Manadailing Natal.

Setelah kejadian tersebut, Kepala Desa Mompang Julu membuat surat pernyataan pengunduran diri.

Baca juga: Hasil Penyisiran Polisi di Desa Mompang Julu Pasca-bentrokan Madina, 8 Warga Diamankan

Surat pengunduran diri tersebut dibacakan langsung oleh camat setempat.

Sementara itu jalan yang sempat diblokade oleh warga sudah dibuka lagi pada Selasa (30/6/2020) sekitar pukul 03.30 WIB.

Tak hanya sekali memblokade jalan. Pada Kamis (2/7/2020) warga kembali memblokade jalan nasional yang menghubungkan Provinsi Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

aksi kedua tersebut dipicu karena warga tak terima ada tiga warga ditangkapmpasca-bentrokan yang pertama.

Jalan nasional tersebut lumpuh selama delapan jam dan baru dibuka pada Kamis (2/7/2020) sekitar pukul 18.30 WIB.

Baca juga: Pasca-Bentrok Madina, Polisi Sisir Desa Mompang Julu, Rumah Kepala Desa Dirusak Massa

Rusak rumah kepala desa

Aksi protes ratusan warga terkait pembagian BLT di Desa Mompang Julu Kecamatan Panyabungan Utara, Madina berujung ricuh, Senin (29/6) sore. Kejadian itu menyebabkan sedikitnya enam personel polisi luka-luka, dua mobil (salah satunya mobil dinas Waka Polres) serta satu sepeda motor warga dibakar massa.handout Aksi protes ratusan warga terkait pembagian BLT di Desa Mompang Julu Kecamatan Panyabungan Utara, Madina berujung ricuh, Senin (29/6) sore. Kejadian itu menyebabkan sedikitnya enam personel polisi luka-luka, dua mobil (salah satunya mobil dinas Waka Polres) serta satu sepeda motor warga dibakar massa.
Tak hanya memblokade jalan nasional dan membakar mobil serta motor. Ternyata massa juga membakar Kepala Desa Mompang Julu Hendri Hasibuan pada aksi pertama, Senin (29/3/2020)

Pembakaran rumah sang kepala desa tersebut diketahui setelah petugas kepolisian melakukan penyisiran di desa tersebut.

"Dan itu terjadi Senin (29/3/2020), saat bentrokan kemarin. Rumah kepala desa rusak, bagian kaca jendela rumahnya pecah. Dan diduga efek dari aksi protes warga," ujar Kepala Urusan Humas Polres Madina Bripka Yogi saat dihubungi lewat sambungan telepon, Jumat (03/07/2020).

Menurutnya, sejak dirusak warga, rumah sang kepala desa kosong dan pemiliknya memilih untuk mengungsi.

Baca juga: Situasi Terkini Pasca-bentrok soal BLT di Madina, Situasi Aman, Aparat Gabungan Terus Berjaga

"Tim Inafis juga sudah mengidentifikasi kerusakan rumah tersebut. Begitu juga dengan kerusakan lainnya termasuk dua mobil dan satu sepeda motor yang dibakar," ujar Yogi.

Ia menjelaskan saat penyisiran, petugas tidak menemukan pria sama sekali di desa tersebut. Diduga, para pria di desa tersebut melarikan diri dan bersembunyi di sekitar bukit-bukit yang berada tak jauh dari desa tersebut.

"Ini kami bersama Pak Kapolres Madina, Wadir Krimum Polda Sumut dan Brimob sedang turun ke lokasi dan melakukan penyisiran. Dan kami tidak ada menemukan satu pun laki-laki di kampung ini," kata Yogi.

Baca juga: Berkaca dari Rusuh di Madina, Berikut Besaran Dana dan Syarat Jadi Penerima BLT

Ia mengatakan saat melakukan penyisiran, polisi mengamankan delapan warga yang diduga ikut terlibat bentrokan yang terjadi pada Senin (29/06/2020).

"Ada delapan orang yang baru kita amankan hari ini," kata Yogi.

Menurutnya delapan warga tersebut adalah laki-laki dewasa yang sedang bersembunyi di semak belukar yang tidak jauh dari desa setempat.

"Tidak ada perlawanan, delapan orang kita amankan saat sedang bersembunyi di semak-semak. Dan sudah kita bawa ke Mapolres," ujar Yogi.

Baca juga: Cerita Korban Bentrok Warga di Madina: Saat Asyik Live FB Bentrokan, Saksikan Motornya Dibakar Massa

Dengan diamankannya delapan warga tersebut total ada 11 warga yang diamankan. Sebelumnya ada 3 orang warga yang telah ditangkap.

"Jadi sampai saat ini ada 11 warga, dan masih kita lakukan pemeriksaan. Dan kita harapkan situasi tetap kondusif," ujar Yogi.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Oryza Pasaribu | Editor: Abba Gabrillin, Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com