Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pascabentrokan gara-gara BLT di Madina, Polisi Tangkap 3 Warga, Situasi Kembali Mencekam

Kompas.com - 02/07/2020, 20:26 WIB
Oryza Pasaribu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MANDAILING NATAL, KOMPAS.com - Pasca-bentrok warga dengan polisi,  jalan nasional yang menghubungkan Provinsi Sumatera Utara dan Sumatera Barat di Desa Mompang Julu, Panyabungan Utara, Mandailing Natal, kembali diblokade warga, Kamis (02/07/2020) siang.

Aksi tersebut terulang lagi, karena warga meminta agar kejadian bentrok yang menyebabkan sedikitnya enam polisi dan tiga kendaraan hangus dibakar massa, tidak diproses hukum.

Kepala Satuan Reskrim Polres Madina AKP Azwar Anas mengatakan, jalan kembali diblokade karena ada tiga orang warga yang diduga kuat sebagai tersangka kerusuhan yang diamankan mereka.

Baca juga: Cerita Korban Bentrok Warga di Madina: Saat Asyik Live FB Bentrokan, Saksikan Motornya Dibakar Massa

"Ada tiga orang yang kita amankan. Dan itu yang menyebabkan warga kembali memblokade jalan," ujar Azwar saat dihubungi lewat telepon, Kamis (02/07/2020).

Azwar menjelaskan, proses hukum harus dilakukan dan tidak mungkin memenuhi permintaan warga yang mendesak agar masalah itu tidak ditindaklanjuti.

"Tetap harus kita proses hukum, dan tidak mungkin kita biarkan. Bisa-bisa nanti efeknya lebih besar lagi," kata Azwar.

Azwar mengatakan, hingga pukul 15.30 WIB, kondisi jalan nasional masih diblokade warga. Pihaknya masih melakukan upaya mediasi dengan langkah persuasif agar warga paham dan jalan kembali dibuka.

"Ini Bapak Kapolres bersama pemerintah setempat masih melakukan mediasi. Intinya, penegakan hukum harus dijalankan," ucap Azwar.

Baca juga: Rusuh BLT Covid-19 Berujung Penutupan Jalan di Madina

Aksi lanjutan sebabkan jalan provinsi lumpuh

Informasi didapat, akibat aksi lanjutan tersebut, kondisi arus lalu lintas yang menghubungkan antara Provinsi Sumatera Utara dan Sumatera Barat kembali lumpuh total.

Bahkan, wartawan juga dilarang masuk ke daerah tersebut untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca juga: Pasca-bentrok Warga di Madina, 350 Petugas Keamanan Disiagakan

" Wartawan belum ada yang berani masuk ke Desa Mompang Julu. Sudah ada yang diancam dan diusir tadi. Dan kami tidak mau ambil resiko," kata Syahrul Ramadan, wartawan media lokal setempat.

Syahrial juga mengatakan, ratusan personel dari polisi dan TNI siaga untuk menjaga situasi agar tidak terjadi kejadian serupa.

"Ini masih terus berjaga, situasi lengang namun sedikit mencekam. Belum ada kesepakatan apapun," kata Syahrul.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com