Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-bentrok Warga di Madina, 350 Petugas Keamanan Disiagakan

Kompas.com - 30/06/2020, 17:21 WIB
Oryza Pasaribu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MANDAILING NATAL, KOMPAS.com - Sebanyak 350 personel aparat keamanan gabungan masih siaga dan berjaga untuk menciptakan situasi kondusif, pascabentrok warga di Desa Mompang Julu, Panyabungan Utara, Mandailing Natal (Madina), Senin (29/06/2020).

Saat ini jalan yang diblokade sudah dibuka dan arus lalu lintas kembali normal. 

"Selasa (30/06/2020) sekitar pukul 03.30 WIB, jalan nasional yang diblokade warga sudah dibuka dan hingga kini sudah lancar dilintasi," ujar Kepala Urusan Humas Kepolisian Resor Madina Bripka Yogi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/06/2020).

Baca juga: Kronologi Bentrok di Madina yang Berujung Pembakaran Mobil Wakapolres

Yogi mengatakan, untuk mengantisipasi aksi terulang dan menciptakan situasi kondusif pasca-kejadian itu, sebanyak 350 personel aparat keamanan gabungan sudah disiagakan dan berjaga.

"Kurang lebih ada 350 personel, dari Brimob Batalyon C 100 orang, dari TNI 100 orang dan polisi dari Polres Madina ditambah Polres Tapsel dan Padangsidimpuan," kata Yogi.

Yogi menjelaskan, hingga saat ini polisi masih terus melakukan mediasi dengan warga untuk mencari solusi yang terbaik.

"Kita belum melakukan olah TKP dan menginventarisasi, karena kita masih menjaga agar situasi benar-benar kondusif," ujar Yogi.

Baca juga: Kisruh soal BLT, Warga Bentrok dengan Polisi hingga 2 Mobil Dibakar

Warga minta kepala desa mengundurkan diri

Soal permintaan warga yang menuntut kepala desa mengundurkan diri, sudah disepakati dan surat pernyataan pengunduran diri kepala desa langsung dibacakan dihadapan ratusan masyarakat oleh camat setempat.

"Untuk motif pasti dari kejadian ini karena kekecewaan masyarakat dan menduga ada pelanggaran hukum yang dilakukan kepala desa dalam pembagian BLT Covid-19," kata Yogi.

Sebelumnya, ratusan warga di Desa Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara, Mandailing Natal, Sumatera Utara, memblokade jalan nasional yang menghubungkan Provinsi Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

Aksi protes yang diduga terkait pembagian bantuan langsung tunai (BLT) itu juga berujung kericuhan dan mengakibatkan aksi lempar-lemparan. Hingga menyebabkan sedikitnya enam personel polisi luka-luka, dua mobil (salah satunya mobil dinas Waka Polres) serta satu sepeda motor warga dibakar massa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com