Selain membuat tambak ikan serta bertanam sayur, gerbang depan kompleks BSD juga dijaga ketat, di mana semua pendatang ataupun warga yang keluar harus diwajibkan mencuci tangan.
Bahkan, kendaraan yang dari luar masuk ke kompleks pun disemprot dengan menggunakan cairan disinfektan.
Pengetatan protokol kesehatan ini telah dilakukan oleh warga kompleks BSD sejak awal Februari 2020 ketika virus Covid-19 merebak di Palembang.
"Awalnya lihat di media Palembang sudah kena, terus malam rapat. Akhirnya sepakat penjagaan diperketat. Bahkan kami sempat lockdown seminggu. Karena warga kesulitan mau ambil makanan dari luar, akhirnya kita buka lagi," tambah Agus.
Baca juga: Pulau Taliabu, Satu-satunya Kabupaten Nihil Kasus Covid-19 di Maluku Utara
Adapun Najmi Umar, ketua pengelenggaraan penjagaan posko Covid-19 kompleks BSD, menjelaskan, ketika mereka memilih lockdown pada awal pandemi, banyak cibiran yang mereka terima dari warga kompleks lain.
Sebab, warga yang semula keluar masuk kompleks dengan bebas mendadak tidak diperbolehkan.
Namun, seiring waktu berjalan, warga akhirnya dapat mengerti tentang protokol kesehatan.
"Bahkan awal-awal sampai sempat adu mulut karena yang masuk tidak mau cuci tangan dan pakai masker. Sampai akhirnya sekarang mereka mengerti pentingnya protokol kesehatan," ungkap Najmi.
Baca juga: Viral, Video Anggota Marinir Adu Mulut dengan Warga yang Tak Mau Gunakan Masker