Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terobosan Kampung Tangkal Covid-19 Bantu Warga Kena PHK: Lahan Penuh Ular Jadi Kebun Sayur, Saluran Kumuh Jadi Tambak Ikan

Kompas.com - 04/07/2020, 08:30 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Kampung tangkal Covid-19 di Palembang, Sumatera Selatan, mempunyai cara tersendiri untuk membantu warga mereka yang terkena PHK imbas dari merebaknya virus corona.

Contohnya saja di kompleks Perumahan Bumi Sako Damai (BSD), Kecamatan Sako, Palembang, ini.

Lahan depan kompleks dengan luas sekitar 400 meter persegi yang semula semak belukar dan menjadi sarang ular disulap menjadi tempat bercocok tanam sayur-sayuran hingga jagung.

Tak hanya itu, warga juga membuat kolam kecil untuk membudidayakan berbagai jenis ikan, seperti lele, nila, dan patin.

Baca juga: Rokan Hilir Jadi Satu-satunya Zona Hijau Covid-19 di Provinsi Riau

70 warga satu RT kena PHK

Ketua RT 099 Kompleks BSD Agus Sutami mengatakan, sejak virus Covid-19 masuk ke Palembang, sebanyak 70 warga di tempatnya tinggal terkena PHK.

Mereka rata-rata merupakan pegawai perhotelan, rumah makan, serta satpam perusahaan.

Menurut Agus, hasil dari budidaya ikan serta sayur-sayuran yang mereka tanam secara bergotong royong itu nantinya akan dijual kepada warga setempat dengan harga di bawah pasar.

"Misalnya saja ikan lele kalau di pasar sekitar Rp 20.000 kita nanti jual ke warga Rp 10.000. Ini juga untuk membantu warga yang terkena PHK karena di sini banyak sekali yang terkena PHK akibat Covid-19," kata Agus ketika Kompas.com datang ke lokasi, Jumat (3/7/2020). 

Baca juga: Rahasia Samosir Nol Kasus Covid-19, Akses Masuk Dijaga, Obyek Wisata Ditutup

Dana 17-an untuk beli bibit ikan dan sayuran

Dana untuk pembelian bibit ikan dan sayuran tersebut mereka kumpulkan dari sumbangan warga kompleks secara sukarela.

"Awalnya digunakan dana untuk persiapan 17 Agustus, tetapi kurang, sehingga kita mengumpulkan dana lagi secara sukarela kepada warga," ujarnya.

Bantuan sembako yang diberikan oleh Pemerintah Kota Palembang memang diberikan.

Namun, menurut Agus, banyak sekali terjadi kesalahan data lantaran banyak warga yang sudah pindah kembali dapat bantuan.

"Dari saya sebenarnya sudah memberikan data terbaru ke lurah, tetapi ketika dibagikan malahan ada warga yang tidak dapat, itu banyak sekali. Kadang kita dikira pilih kasih. Sehingga, kita inisiatif membuat tambak ikan dan pertanian sayur ini untuk membantu warga," ungkapnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com