Salin Artikel

Terobosan Kampung Tangkal Covid-19 Bantu Warga Kena PHK: Lahan Penuh Ular Jadi Kebun Sayur, Saluran Kumuh Jadi Tambak Ikan

Contohnya saja di kompleks Perumahan Bumi Sako Damai (BSD), Kecamatan Sako, Palembang, ini.

Lahan depan kompleks dengan luas sekitar 400 meter persegi yang semula semak belukar dan menjadi sarang ular disulap menjadi tempat bercocok tanam sayur-sayuran hingga jagung.

Tak hanya itu, warga juga membuat kolam kecil untuk membudidayakan berbagai jenis ikan, seperti lele, nila, dan patin.

70 warga satu RT kena PHK

Ketua RT 099 Kompleks BSD Agus Sutami mengatakan, sejak virus Covid-19 masuk ke Palembang, sebanyak 70 warga di tempatnya tinggal terkena PHK.

Mereka rata-rata merupakan pegawai perhotelan, rumah makan, serta satpam perusahaan.

Menurut Agus, hasil dari budidaya ikan serta sayur-sayuran yang mereka tanam secara bergotong royong itu nantinya akan dijual kepada warga setempat dengan harga di bawah pasar.

"Misalnya saja ikan lele kalau di pasar sekitar Rp 20.000 kita nanti jual ke warga Rp 10.000. Ini juga untuk membantu warga yang terkena PHK karena di sini banyak sekali yang terkena PHK akibat Covid-19," kata Agus ketika Kompas.com datang ke lokasi, Jumat (3/7/2020). 

Dana 17-an untuk beli bibit ikan dan sayuran

Dana untuk pembelian bibit ikan dan sayuran tersebut mereka kumpulkan dari sumbangan warga kompleks secara sukarela.

"Awalnya digunakan dana untuk persiapan 17 Agustus, tetapi kurang, sehingga kita mengumpulkan dana lagi secara sukarela kepada warga," ujarnya.

Bantuan sembako yang diberikan oleh Pemerintah Kota Palembang memang diberikan.

Namun, menurut Agus, banyak sekali terjadi kesalahan data lantaran banyak warga yang sudah pindah kembali dapat bantuan.

"Dari saya sebenarnya sudah memberikan data terbaru ke lurah, tetapi ketika dibagikan malahan ada warga yang tidak dapat, itu banyak sekali. Kadang kita dikira pilih kasih. Sehingga, kita inisiatif membuat tambak ikan dan pertanian sayur ini untuk membantu warga," ungkapnya.

Bahkan, kendaraan yang dari luar masuk ke kompleks pun disemprot dengan menggunakan cairan disinfektan.

Pengetatan protokol kesehatan ini telah dilakukan oleh warga kompleks BSD sejak awal Februari 2020 ketika virus Covid-19 merebak di Palembang.

"Awalnya lihat di media Palembang sudah kena, terus malam rapat. Akhirnya sepakat penjagaan diperketat. Bahkan kami sempat lockdown seminggu. Karena warga kesulitan mau ambil makanan dari luar, akhirnya kita buka lagi," tambah Agus.

"Lockdown" berbuah cibiran, sampai adu mulut soal masker

Adapun Najmi Umar, ketua pengelenggaraan penjagaan posko Covid-19 kompleks BSD, menjelaskan, ketika mereka memilih lockdown pada awal pandemi, banyak cibiran yang mereka terima dari warga kompleks lain.

Sebab, warga yang semula keluar masuk kompleks dengan bebas mendadak tidak diperbolehkan.

Namun, seiring waktu berjalan, warga akhirnya dapat mengerti tentang protokol kesehatan.

"Bahkan awal-awal sampai sempat adu mulut karena yang masuk tidak mau cuci tangan dan pakai masker. Sampai akhirnya sekarang mereka mengerti pentingnya protokol kesehatan," ungkap Najmi.

Di sini, saluran air yang biasanya kumuh dan menjadi tempat sampah di sulap menjadi tambak ikan. Ada 12 tambak yang berisi berbagai ikan air tawar.

Selain itu, warga di kampung Margoyoso juga menanam berbagai jenis sayuran.

"Kalau ini sebagai bentuk ketahanan pangan lingkup kecil untuk masyarakat, karena hasilnya nanti untuk kami sendiri," kata Sutrisno Basyir, Ketua Kampung Tangkal Covid-19 Margoyoso.

Di Margoyoso sendiri, warga sempat menutup akses 10 jalan yang menuju ke lokasi tersebut pada awal virus corona masuk ke Palembang.

Mereka menamakannya pembatasan sosial berskala kecil (PSBK) yang dimulai pada 17 Maret dan berakhir pada 16 Juni 2020.

"Kami menerapkan PSBK sebelum Pemkot Palembang melakukan PSBB. Jadi yang semula pintu masuk ke sini ada 10 kami buat satu saja, dan setiap yang masuk di kontrol di cek kesehatan," ungkapnya.

Ringankan warga terdampak PHK

Adapun Ketua RW 03 Margoyoso, Kelurahan Sungai Selayur, Kecamatan Kalidoni, Palembang, Heri Irawan mengaku, kegiatan budidaya ikan serta tanaman ini dapat meringankan masyarakat yang terdampak Covid-19.

Heri sendiri merupakan salah satu korban PHK di salah satu perusahaan jual beli mobil lantaran mengalami penurunan penjualan.

"Semenjak tidak bekerja lagi saya fokus ke sini untuk bantu warga. Hasilnya juga nanti dijual untuk warga sini," jelas Heri.

https://regional.kompas.com/read/2020/07/04/08300081/terobosan-kampung-tangkal-covid-19-bantu-warga-kena-phk-lahan-penuh-ular

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke