Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nenek 7 Cucu Sukarela Sapu Flyover Tanpa Imbalan, Sering Sakit Kepala karena Cuaca Panas

Kompas.com - 29/06/2020, 07:06 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

Ia memanfaatkan uang untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari dan jajan. “Untuk kebutuhan rumah, panganan, jajan, paling opo, mie ayam,” kata Partiyem.

Dukuh (kepala dusun) Gunung Rawas, Sukarni menceritakan, kebiasaan menyapu sejatinya sudah ditunjukkan Partiyem sebelum jalan layang itu ada. Ia sering ditemui menyapu jalanan kampung pedukuhan sekitar rumahnya.

Lama-lama, Partiyem juga menyapu di jalanan dekat makam yang berada di samping jembatan. Setelah jalan itu jadi, ia menyapu di sana.

“Tidak hanya itu, dia selalu mematikan dan menghidupkan lampu untuk jalanan kampung ini,” kata Sukarni.

Begitulah Partiyem. Sekalipun dia nenek dengan cucu tujuh orang, semangat bekerja tidak pupus. 

Di tengah hiruk pikuk jalanan Sentolo, wanita setengah baya ini mengaku ingin terus bekerja walau  imbalan bukan tujuan utama. Selagi punya pekerjaan, ia selalu berdoa agar beroleh karunia fisik yang sehat seiring bertambah usia dan kejamnya cuaca. 

“Sering sakit kepala karena (cuaca) panas,” kata Partiyem.

Partiyem menyapu jalanan 120x7 meter itu seorang diri. Pergi tengah hari pulang menjelang magrib. Tidak pernah berhenti, kecuali hari libur dan Minggu. Bekerja rupanya kebahagiaan hidupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com