Sementara itu, peneliti maritim dari Universitas Hasanuddin, Muhammad Ridwan ALimuddin mengatakan di Pulau Malamber hanya ada empat kepala keluarga yang hidup dengan fasilitas seadanya.
Ridwan menyebut pulau tersebut sempat menjadi lokasi permukiman 12 kepala keluarga. Namun saat terjadi abrasi, banyak warga yang keluar dari pulau hingga menyisakan empat kepala keluarga.
Menurut Ridwan, Pulau Lamber adalah satu dari 41 pulau kecil yang ada di Sulawesi Barat.
Pulau tersebut juga telah ditetapkan sebagai pusat konservasi penyu oleh Gubernur Sulawesi Barat.
Ridwan juga mengatakan secara geografis, Pulau Malamber lebih dekat dengan Pulau Kalimantan.
Sehingga jika ibu kota pindah ke Kalimantan Timuur, maka pulau cantik tersebut bisa menjadi ladang investasi yang menjanjikan.
"Hanya saja pulau yang telah ditetapkan sebagai pusat konservasi penyu oleh Gubernur (Sulawesi Barat)," kata Ridwan saat dihubungi, Sabtu (20/6/2020).
Baca juga: Tuntut Pencopotan Penjabat Desa, Warga di Pulau Seram Kembali Blokade Jalan
Namun Gafur menepis isu tersebut.
Ia mengatakan sempat datang ke pulau yang ada di perbatasan Sulawesi Barat dengan Kalimantan Timur.
Namun kunjungannya sebagai Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspeksindo) untuk melihat kondisi 12 pulau yang ada di wilayah tersebut
Saat berkunjung, Gafur mengatakan ada banyak kekurangan di 12 pulau yang ada di Pulau Balabalakang, Malamber, Sabakatang, Popoóngan, dan pulau lainnya.
Baca juga: Ada Transmisi Lokal Covid-19, Bupati PPU Berencana Usulkan PSBB
“Saya tidak tahu lebih dalam masalah itu. Tapi, saya memang baru dari Sulbar. Saya pakai speed sendiri. Ke Pulau Sabakatang, Salisingan, Kepongonan, kemudian ke Pulau Malamber, di situ saya sempat selam juga,” kata dia.
Ia menyebut sempat ada perebutan wikayah antara Kalimantan Timur dan Sulawesi Barat. Namun menegaskan tidak akan masuk ke ranah tersebut.
"Mungkin para pejabat di Sulawesi Barat itu khawatir, karena saya menjadi bupati di Kalimantan Timur yang mana memang dari dulu menjadi perebutan sebenarnya. Perebutan wilayah," jelas Gofar.
Baca juga: Sepaku PPU Jadi Calon Ibu Kota Negara, Warga Diminta Tak Tergiur Tawaran Investor