Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Peternak Mengadu Soal Telur Infertil ke Presiden Jokowi: Saya Beranikan Diri

Kompas.com - 13/06/2020, 12:49 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

 

Sempat khawatir gulung tikar

Menurut Sukarman, semenjak telur infertil marah beredar dengan harga per kilogramnya hanya Rp 11.000, membuat harga telur layer terjun bebas.

Kondisi tersebut membuat Sukarman dan sejumlah peternak unggas di koperasinya terancam gulung tikar.

Baca juga: Oknum Guru SMP Potret 25 Gadis Telanjang, Ancam Denda Rp 50 Juta Jika Fotonya Jelek

 

"Dampaknya, telur layer jatuh, sampai Rp 11.000," kata Sukarman.

Sementara itu, menurut salah satu peternak unggas di Blitar, Aris Wahyudi, saat marak telur infertil dirinya memilih untuk menurunkan populasi ayamnya.

Tujuannya, agar menekan angka kerugian. Menurut Aris, biasanya dia beternak 15 ribu ekor ayam, namun kini hanya sekitar 9 ribu ekor ayam saja.

Strategi itu dijalankannya sekuat tenaga mengingat banyak peternak lain yang harus setop usaha.

Aris mempertimbangkan akan menambah kembali populasi jika harga telur terus membaik.

"Mudah-mudahan tidak ada telur infertil lagi," kata Aris melalui perpesanan instan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com