Angka itu terdiri dari PMDM sebesar Rp 26,6 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebanyak 4,8 trilliun.
Baca juga: Jatim Park Tetap Tutup Saat Lebaran, Tak Ada Lagi Pemandangan Ribuan Pengunjung
PMA tertinggi di Jatim tercatat datang dari sektor industri kimia dan farmasi dengan nikai Rp 1,81 triliun yang berpotensi besar untuk terus tumbuh.
"Pada 2019 melalui agenda East Java Investival, kami sudah memprediksi dan melihat bahwa industri kimia dan farmasi akan menjadi sektor ekonomi yang cukup kuat di Jatim" ujar Emil.
Wagub Jatim pun berharap Singapura untuk bisa terus menjadi promotor investasi di Jawa Timur.
Akan tetapi, ia mengatakan bahwa pihaknya tidak akan cepat puas dengan capaian tersebut karena belum sepenuhnya menggambarkan dampak positif yang signifikan.
Baca juga: Jokowi: Ini Betul-betul Saya Minta, Jawa Timur Menjadi Perhatian
“Pemerintah pusat telah mendorong Jatim agar menjadi ekonomi terbesar kedua di Indonesia. Karena itu, harus kami sambut dengan kebijakan yang memperlancar iklim investasi,” kata Emil.
Salah satu cara, imbuh dia, adalah melalui pemberian kewenangan Bakorwil dalam mempermudah perijinan yang tertuang dalam East Java Super Corridor (EJSC).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.