Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Warga Desa "Usir" Pendatang dengan Meriam Bambu, Ini Faktanya

Kompas.com - 27/05/2020, 08:21 WIB
Sukoco,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

Pohon bambu yang tumbuh subur di Desa Ringin Agung, kata Suparto, menjadi penyebab perang meriam bambu menjadi tradisi di desanya.

Warga juga memanfaatkan bambu sebagai bahan baku membuat sejumlah kerajinan, seperti caping, kukusan, dan lainnya.

“Hampir seluruh penduduk di sini berprofesi sebagai perajin anyaman bambu,” ucapnya.

Menjelang puasa, biasanya para remaja di Dukuh Ndasun menyiapkan bambu terbesar dan terbaik untuk dibuat meriam.

Para remaja Dukuh Ndasun yang tergabung dalam karang taruna bahkan membuat festival perang meriam bambu pada 2019. Sebanyak 50 meriam bambu ikut dalam festival itu.

Baca juga: Maling Tak Sadar Masuk Ruang Isolasi Corona dan Curi Ponsel Pasien Positif Covid-19, Ini Akibatnya

”Setiap tahun itu ada kegiatan itu, tapi tahun ini karena ada Covid-19 kegiatan tersebut kita tiadakan,” kata Suparno.

Meski begitu, sejumlah remaja di lingkungan Dukuh Ndasun tetap membuat meriam bambu. Mereka menyalakan meriam setiap menjelang buka puasa dan Idul Fitri.

“Besok sudah enggak ada (meriam bambu), kita sudah buka portal jalan desa,” kata Suparno.

Warga Desa Ringin Agung tetap melestarikan tradisi perang meriam bambu setiap bulan Ramadhan dan Lebaran.

Warga, kata Suparno, berencana membuat festival meriam bambu yang lebih meriah pada tahun depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com