Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/05/2020, 07:06 WIB

AMBON, KOMPAS.com - Sebuah kapal penangkap cumi asal Bali, KM Bandar Nelayan 01 diusir tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kepulauan Aru, Maluku saat akan bersandar di pelabuhan Dobo, Selasa (26/5/2020).

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepulauan Aru, Fredik Hendrik mengatakan pengusiran kapal nelayan itu memang sengaja dilakukan. 

Menurut dia, awalnya kapal yang membawa 17 anak buah kapal (ABK) dan satu nahkoda itu berlabuh di depan pelabuhan Dobo sekira pukul 10.00 WIT.

Baca juga: Semua Korban Kapal Tenggelam di Laut Aru adalah Pemudik yang Hendak Ber-Lebaran

Menjaga Aru tetap zona hijau corona

“Yang jelas langkah tegas ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona di Aru, sebab Aru ini masih daerah hijau,” kata Hendrik kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Selasa.

Dia menjelaskan, langkah tegas untuk mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah tersebut bukan saja dilakukan untuk kapal-kapal dari luar yang hendak masuk ke daerah itu, namun juga untuk warga Aru yang berada di luar daerah.

“Bukan hanya kapal ini, warga Aru yang mau datang ke sini saja kita tolak, itu karena kita mencegah agar Aru ini bebas dari Covid-19,” katanya.

Baca juga: Seorang Warga Prancis dan 6 Pramuria Ditolak Turun dari Kapal di Kepulauan Aru

Setiap kapal yang datang akan diusir

Dia menjelaskan, gugus tugas Covid-19 di wilayah itu telah bersepakat bahwa setiap kapal yang akan masuk ke wilayah Aru akan ditolak.

Begitu pun setiap warga yang akan berkunjung ke wilayah tersebut saat ini.

“Kita tidak perbolehkan itu, apalagi sampai mereka turun ke darat itu tidak boleh sama sekali,” tegasnya.

Dia menambahkan pengusiran kapal nelayan yang hendak bersandar di Dobo, Kepulauan Aru sebelumnya juga dilakukan pada sebuah kapal asal Bali sebulan yang lalu.

“Jadi ini sudah kedua kalinya kita tolak kapal nelayan dari Bali datang ke sini,” ujarnya. 

Baca juga: Seorang PDP Corona di Kepulauan Aru Sempat Kabur dari Ruang Isolasi Rumah Sakit

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Regional
Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Regional
Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Regional
Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Regional
Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Regional
Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Regional
Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Regional
Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Regional
Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Regional
Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Regional
Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Regional
Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Regional
Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Regional
Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com