PONTIANAK, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson menyebut, sampai dengan Rabu (13/5/2020), ada 21.483 warga diuji rapid test.
Hasilnya, sebanyak 1.188 orang reaktif.
"Mereka yang reaktif ini diambil sampel lendir tenggorokannya untuk diuji laboratorium," kata Harisson kepada wartawan, Kamis (14/5/2020).
Harisson menjelaskan, daerah dengan jumlah reaktif terbanyak adalah Kota Pontianak yaitu 420 orang.
Baca juga: Pemkot Tangerang Paksa Pelanggar PSBB Lakukan Rapid Test
Kemudian diikuti Kabupaten Kapuas Hulu 218 orang, Kabupaten Sintang 201 orang dan Kabupaten Sanggau 149 orang.
"Kabupaten dan kota harus melaksanakan rapid test sendiri, jangan menunggu provinsi," ujar Harisson.
Menurut dia, ada beberapa kabupaten yang tidak aktif melakukan rapid test atau tidak melapor ke Dinas Kesehatan Kalbar.
“Untuk itu mereka harus aktif melaksanakan kegiatan tersebut,” ucap Harisson.
Baca juga: Belum Ajukan PSBB, DIY Adakan Rapid Test Massal di Pusat Keramaian
Harisson menjelaskan, sekarang ini prioritas pencegahan penularan Covid-19 adalah dengan rapid test. Lalu lakukan isolasi dan tracing terhadap yang reaktif.