Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengaku sampai sekarang dirinya masih kengingungan dengan kebijakan Kemenhub yang dinilai kontradiktif dengan aturan yang telah diterapkan untuk atasi Covid-19.
Uu hanya berharap pemerintah pusat masih satu suara dengan daerah dan adanya peninjauan kembali terkait putusan dibukanya kembali moda transportasi.
"Paling tidak sampai PSBB Jabar selesailah. Kami sangat bingung dengan kebijakan Menhub. Di satu sisi kita bahu-membahu memutus mata rantai penyebaran Covid melalui PSBB," katanya.
"Kami berusaha memantau kendaraan yang datang. Kalau ada yang mudik dikembalikan. Tapi di satu sisi sekarang dilonggarkan, bahkan transportasi kembali beroperasi."
"Selama PSBB, dalam sehari ada 3.500 mobil diputarbalikkan. Dengan beroperasinya kembali angkutan, petugas akan kebingungan di lapangan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengaku selama pemberlakuan PSBB Jabar di wilayahnya mengalami penurunan kasus positif Covid-19.
Bahkan, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sampai sepekan terakhir sudah tidak ada lagi alias zero kasus di wilayah Kota Tasikmalaya.
"Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya mengonfirmasi per hari ini tidak ada penambahan kasus pasien positif Covid-19," katanya.
Hingga saat ini, masih terdapat 31 pasien positif Covid-19 yang dirawat dengan angka sama per dua pekan lalu. Dari total 31 pasien positif Covid-19, 17 di antaranya pasien yang masih menjalani perawatan, 11 orang dinyatakan sembuh, dan 3 orang meninggal dunia.
"Sedangkan status PDP angkanya nol, turun total," jelas Budi kepada wartawan, Senin (11/5/2020) pagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.