Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harimau yang Diduga Kerap Memangsa Manusia di Riau Akhirnya Tertangkap

Kompas.com - 04/05/2020, 07:10 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mengevakuasi seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang diduga kerap memangsa manusia di kawasan PT Riau Indo Agro (RIA) di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, Sabtu (2/5/2020).

Kepala BBKSDA Riau Suharyono mengatakan, harimau berhasil dievakuasi setelah masuk perangkap (box trap) yang dipasang tim terpadu di areal PT RIA.

"Harimau kita evakuasi dan dibawa ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) Sumatera Barat," kata Suharyono dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (3/5/2020).

Suharyono menjelaskan, alasan harimau itu dievakuasi karena diduga kerap terjadi konflik dengan manusia di areal PT RIA.

Baca juga: Harimau Mangsa Ternak Sapi Warga, 4 Anjing Peladang Juga Jadi Korban

Konflik dengan manusia sejak 2018

Menurutnya, serangan harimau mulai terjadi dari tahun 2018 sampai dengan 2020, yang menewaskan sejumlah manusia.

Misalnya, pada tahun 2019 terdapat tiga orang tewas diterkam harimau di lokasi yang sama.

Kemudian pada 30 Januari 2020 lalu, ada juga satu kali serangan harimau yang menewaskan seorang pria yang sedang mencari kayu di kawasan hutan Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran.

Sehingga, untuk mengantisipasi timbulnya kembali konflik, kata Suharyono, tim terpadu terdiri dari BBKSDA Riau, kepolisian, TNI dan BPBD Inhil memutuskan evakuasi harimau yang diduga mangsa sejumlah manusia tersebut.

Baca juga: Mati Surinya Sejumlah Kebun Binatang di Tengah Pandemi, Ada yang Hendak Korbankan Rusa untuk Pakan Harimau

Perlu waktu lama untuk menangkap harimau 

Suharyono mengatakan, penanganan konflik satwa dilindungi dengan manusia ini memerlukan waktu yang panjang.

"Upaya-upaya evakuasi kami lakukan dengan sangat hati-hati, tanpa menyakiti satwa dan melakukan pengamatan perilaku terhadap individu-individu harimau yang berada di wilayah tersebut," ucapnya.

Sampai akhirnya tim BBKSDA Riau menemukan titik atau wilayah habitat dari harimau sumatera yang diduga kerap menimbulkan korban jiwa.

Untuk menangkap harimau tersebut, tim gabungan sejak Januari 2020 melakukan survei di lokasi konflik. Petugas saat itu memasang tujuh unit camera trap atau kamera pengintai.

 

Box trap dipasang sejak Februari, baru kena di Mei

Kemudian, pada bulan Februari 2020, petugas memasang box trap atau perangkap sebanyak empat buah di lokasi yang dilewati raja hutan tersebut.

"Dari hasil rekaman camera trap, diketahui enam kali harimau sumatera hampir memasuki box trap yang dipasang tim. Namun, seolah-olah satwa tersebut  menunjukkan tanda-tanda keraguan dan tidak jadi memasuki box trap," sebut Suharyono.

Pada akhirnya, Sabtu kemarin harimau sumatera berhasil masuk ke dalam perangkap yang diberi umpan seekor kambing.

Setelah itu, tim membawa harimau dari lokasi ke Kantor Distrik PT RIA dengan menggunakan perahu motor lebih kurang dua jam.

"Sesampainya di Kantor Distrik PT RIA, tim medis melakukan pembiusan terhadap harimau. Setelah dipastikan pingsan, harimau dipindahkan dari box trap ke kandang evakuasi untuk menuju PRHSD," pungkas Suharyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com