Avan mengaku resah saat masa belajar di rumah diperpanjang oleh pemerintah karena wabah corona.
Saat itu, dirinya ingin mengetahui kondisi para murid dengan cara menghubungi melalaui telepon.
Namun, tak semua wali murid bisa dikontak. Avan menjelaskan, ada sekitar 20 murid yang tak bisa dihubungi.
Avan lalu memutuskan untuk mendatangi 20 murid itu satu per satu. Dirinya pun membagi jadwal 3 kali dalam sepekan menemui para muridnya tersebut.
"Saya bagi seminggu tiga kali. Alhamdulillah istri saya sangat mendukung," ungkapnya.
Avan mengakui, keputusannya tersebut melanggar peraturan pemerintah tentang bekerja di rumah semasa wabah corona.
Namun, hal itu dilakukan kecintaanya kepada pendidikan para murid-muridnya.
"Sampai sekarang belum ada tanggapan apapun dari pemerintah. Tapi saya kira tidak perlu ditanggapi, apalagi yang saya lakukan melanggar anjuran pemerintah untuk bekerja di rumah," ujar dia.
(Penulis: Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman | Editor: David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.