Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik 9 Penambang Emas Ilegal Tewas Tertimbun Reruntuhan Tambang

Kompas.com - 19/04/2020, 11:59 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Nasib naas dialami sembilan penambang emas di Nagari Ranah Pantai Cermin, Kecamatan Sangir Batanghari, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat.

Pasalnya, saat mereka sedang beraktivitas di areal penambangan justru tertimpa reruntuhan tambang dan akhirnya meninggal dunia.

Kapolres Solok Selatan AKBP Imam Yulisdianto mengatakan, kejadian itu terjadi pada Sabtu (18/4/2020) sekitar pukul 17.50 WIB.

Saat peristiwa naas itu terjadi, diketahui di lokasi tersebut sedang terjadi turun hujan lebat.

Baca juga: Fakta Fenomena Munculnya Banyak Cacing di Solo dan Analisa Pakar

Para penambang yang berada di areal tersebut tetiba terjebak reruntuhan material tambang yang longsor.

"Betul ada 9 penambang emas yang tewas tertimbun reruntuhan tambang," kata Kapolres Solok Selatan AKBP Imam Yulisdianto saat dihubungi Kompas.com, Minggu (19/4/2020).

"Proses evakuasi kita lakukan hingga dini hari tadi, pukul 02.00 WIB. Semua pekerja tambang yang terjebak, tewas. Delapan pria dan satu wanita," tambah Imam.

Dari penyelidikan yang dilakukan, aktivitas tambang yang dikelola warga di daerah tersebut memang diketahui tidak memiliki izin atau ilegal.

Baca juga: Banyak Cacing Muncul di Solo, Ahli Sebut Berkaitan dengan Aktivitas Gunung Berapi

Sebelumnya, polisi sudah berusaha untuk melakukan sosialisasi dan meminta warga untuk menghentikan aktivitas tambangnya karena dianggap berbahaya.

Namun, upaya yang dilakukan tersebut menurutnya tidak diindahkan oleh warga.

"Saat itu ada perlawanan dari warga. Tambang itu milik warga, bukan perusahaan. Tapi, kemudian secara diam-diam kembali beraktivitas sehingga terjadi korban saat ini," kata Imam.

Baca juga: Tambang Emas Ilegal Runtuh, 9 Orang Tewas

Penulis : Kontributor Padang, Perdana Putra | Editor : Abba Gabrillin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com