Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Warga Tolak Kapal Pembawa Bocah Sakit Bersandar, Takut Corona hingga Bupati Minta Maaf

Kompas.com - 19/04/2020, 07:00 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Aksi sekelompok warga yang menolak kapal speedboat pembawa pasien bersandar di Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Bali, pada Jumat (17/4/2020) disesalkan sejumlah pihak.

Pasalnya, kapal tersebut diketahui mengangkut seorang bocah asal Klungkung yang sedang sakit dan membutuhkan pertolongan.

Akibat kejadian itu, Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri minta maaf.

Ia berharap kasus serupa tidak terulang dan mendorong aparat keamanan bertindak tegas jika ada warga yang kembali melakukannya.

Ditolak warga saat akan bersandar

Ilustrasi pelabuhan.KOMPAS.com/MEI LEANDHA ROSYANTI Ilustrasi pelabuhan.

Nyoman Sumiarta, paman pasien mengatakan, kejadian tersebut bermula saat keponakannya yang masih berusia empat tahun sedang mengalami demam tinggi.

Setelah dilakukan pemeriksaan di RS Gema Shanti Nusa Penida, Klungkung, ia dirujuk oleh tim dokter ke RSUD Klungkung.

Namun, karena kondisi sudah sore dan Pelabuhan Kusamba ditutup, maka untuk bisa membawanya ke RSUD Klungkung yang terdekat melalui pelabuhan Padangbai, Karangasem dengan menggunakan kapal speedboat.

Namun, saat kapalnya tiba di Pelabuhan Padangbai itu, ternyata tidak bisa bersandar karena ada sejumlah warga menolaknya.

Baca juga: Warganya Tolak Kapal Pembawa Balita Demam Tinggi, Bupati Karangasem Minta Maaf

Upaya negosiasi sudah dilakukan, namun ketika satu jam menunggu di tengah laut, warga diketahui tetap bersikukuh melakukan penolakan.

Alasannya, warga takut karena diduga keponakannya dianggap pasien corona.

Padahal itu belum terbukti dan tim medis beserta ambulans saat itu diketahui sudah berada di lokasi pelabuhan untuk melakukan penjemputan.

Pindah pelabuhan dan ambil resiko ombak tinggi

IlustrasiStockSnap/Pixabay Ilustrasi

Karena upaya negosiasi tidak membuahkan hasil, akhirnya ia memutuskan untuk membawa speedboatnya ke Pelabuhan Sekarjaya, Banjar Bias, Kusamba, meski dengan resiko ombak tinggi.

Di pelabuhan tersebut upaya untuk bersandar perlu usaha ekstra. Sebab, di pelabuhan itu tidak memiliki dermaga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com