LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Zaenal Abidin harus menggelar resepsi pernikahan secara sederhana di tengah pandemi virus corona baru atau Covid-19.
Zaenal dan pasangannya, Atika, terpaksa membatalkan prosesi adat nyongkolan yang umumnya diselenggarakan saat resepsi pernikahan di Pulau Lombok.
Prosesi nyongkolan merupakan salah satu budaya masyarakat di Pulau Lombok.
Baca juga: Kondisi Suami Istri Positif Covid-19 di NTB Semakin Membaik
Dalam prosesi itu, pasangan pengantin diarak mengunjungi rumah mempelai wanita diiringi gendang belek atau orkes gerobak.
Arak-arakan itu juga diikuti keluarga besar pengantin pria dengan mengenakan pakaian adat setempat.
Tapi, prosesi itu terpaksa dibatalkan Zaenal karena mematuhi arahan pemerintah agar tak membuat kegiatan yang menimbulkan kerumunan.
"Sebenarnya saya sudah pesan orkes untuk mengiringi dan sudah kasih uang muka Rp 600.000, eh ternyata gagal," kata Zaenal saat dihubungi, Senin (29/3/2020).
Zaenal mengaku sedih karena persiapan acara pernikahan itu telah disiapkan sejak jauh hari.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.