Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sebenarnya Saya Sudah Pesan Orkes, Sudah Kasih Uang Muka, Ternyata Gagal"

Kompas.com - 01/04/2020, 14:40 WIB
Dheri Agriesta

Editor

 

Ia pun kurang gembira karena pernikahannya digelar tanpa tradisi nyongkolan.

"Sebenarnya iya kurang bahagialah, tidak bisa nyongkolan, tidak seperti resepsi seperti orang pada biasanya, jadi resepsinya sepi," kata Zaenal.

Namun, Zaenal paham alasan pemerintah melarang kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

Baca juga: Cerita Pengantin di NTB Batalkan Tradisi Nyongkolan, Tetap Patuh meski Resepsi Jadi Sepi

Ia dan keluarganya mematuhi imbauan itu demi kebaikan masyarakat sekitar.

“Iya apa harus dikata, ini aturan pemerintah, jadi harus diikuti,” kata Zaenal.

Meski tak bisa menyelenggarakan nyongkolan, Zaenal dan Atika tetap menggelar ziarah kubur ke makam kakek dan neneknya.

Ziarah merupakan salah satu tradisi dalam perkawinan bagi masyarakat Pulau Lombok.

Sementara itu, tokoh masyarakat setempat Abdul Muhid mengatakan, tradisi nyongkolan dalam resepsi pernikahan masyarakat setempat terpaksa ditiadakan sementara waktu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com