Meski telah ada pasien positif Corona, Helmi menegaskan tidak ada kebijakan lockdown atau karantina wilayah.
Kebijakan yang akan diambil adalah memaksimalkan social dan physical distancing.
"Sesuai arahan pusat, tidak ada yang namanya lockdown atau karantina wilayah, kita bagaimana caranya agar social dan physical distancing efektif, makanya perlu dukungan semua agar ini efektif," katanya.
Soal tahapan tracing yang dilakukan, menurut Helmi untuk sementara pihaknya saat ini akan melakukan tracing.
Baca juga: Cerita Bupati Garut Lihat Sendiri ODP Corona Asyik Jalan-jalan Naik Motor
Ada tujuh titik tempat yang akan ditracing karena pernah didatangi oleh warga yang positif corona saat ini.
Helmi memperkirakan, ada lima kecamatan di Garut yang masyarakatnya akan diminta untuk melakukan social dan phsical distancing secara efektif.
Lima kecamatan tersebut adalah kecamatan yang berdekatan dengan tempat tinggal pasien positif Corona tersebut.
"Ada lima kecamatan yang (warganya) harus diam di rumah, nanti disampaikan setelah rapat Muspida," katanya.
Baca juga: Agar ODP Corona Tak Keluar Rumah, Pemkab Garut Berikan Biaya Hidup Rp 50.000 Per Hari
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.