GARUT, KOMPAS.com - Satu orang warga Garut dinyatakan positif corona pada Senin (30/1/2020). Pemkab Garut mengaku kesulitan melakukan tracing terhadap kontak pasien 01 positif corona di Garut tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Bupati Garut, Rudy Gunawan di Command Center Garut, Selasa (31/03/2020)
"Kami kesulitan untuk memetakan, karena terlalu banyak dia juga tinggal 30 meter dari satu pasar yang ramai yang bisa dikunjungi hingga 5.000 orang," jelas Rudy.
Selain itu, menurut Rudy pasien tersebut juga tinggal di daerah kecamatan yang jadi perlintasan, hingga sulit untuk melakukan karantina wilayah secara terbatas.
"Saat ini, keluarganya akan diisolasi dulu dan jalani rapid test di klinik Medina," katanya.
Baca juga: Satu Warga Garut Positif Corona, Pemudik dari Jakarta
Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman yang ditemui ditempat yang sama menyatakan, Pemkab Garut menerima laporan soal warganya yang positif Corona pada Senin (30/02/2020) malam.
Setelah itu, pihaknya langsung melakukan langkah-langkah taktis dan strategis untuk menghindari penyebaran secara massif.
"Melihat dari riwayat perjalanannya, terjangkitnya di Jakarta, pulang ke Garut tanggal 20 dalam keadaan sakit, tanggal 21 berobat di klinik dan tanggal 22 hingga 23 berobat lagi di Faskes setelah itu langsung dinyatakan PDP dan di isolasi di RSU," jelas Helmi.
Baca juga: Bupati Garut: Tidak Ada Lockdown, Tidak Ada Karantina, Hanya Social Distancing
Meski telah ada pasien positif Corona, Helmi menegaskan tidak ada kebijakan lockdown atau karantina wilayah.
Kebijakan yang akan diambil adalah memaksimalkan social dan physical distancing.
"Sesuai arahan pusat, tidak ada yang namanya lockdown atau karantina wilayah, kita bagaimana caranya agar social dan physical distancing efektif, makanya perlu dukungan semua agar ini efektif," katanya.
Soal tahapan tracing yang dilakukan, menurut Helmi untuk sementara pihaknya saat ini akan melakukan tracing.
Baca juga: Cerita Bupati Garut Lihat Sendiri ODP Corona Asyik Jalan-jalan Naik Motor
Ada tujuh titik tempat yang akan ditracing karena pernah didatangi oleh warga yang positif corona saat ini.
Helmi memperkirakan, ada lima kecamatan di Garut yang masyarakatnya akan diminta untuk melakukan social dan phsical distancing secara efektif.
Lima kecamatan tersebut adalah kecamatan yang berdekatan dengan tempat tinggal pasien positif Corona tersebut.
"Ada lima kecamatan yang (warganya) harus diam di rumah, nanti disampaikan setelah rapat Muspida," katanya.
Baca juga: Agar ODP Corona Tak Keluar Rumah, Pemkab Garut Berikan Biaya Hidup Rp 50.000 Per Hari
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.