Tak menutup kemungkinan posko dibuka hingga Surabaya dinyatakan aman dari virus corona.
Baca juga: Dibuat di Dapur Umum, Ribuan Minuman Jahe Racikan Risma Dibagikan ke Warga Surabaya
Dalam beberapa hari terakhir, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini turun langsung memberikan sosialisasi di jalanan kota.
Dengan menggunakan mobil dan pengeras suara, Risma berkeliling kota sambil menyampaikan pesan agar warga yang berkerumun di ruang publik menjaga jarak minimal 1 meter.
"Sakjane nggilani, koyok zaman kemerdekaan mbiyen ae. (Sebenarnya menjijikkan, seperti zaman kemerdekaan saja). Tapi gimana, karena banyak warga yang enggak tahu pentingnya social distancing," kata Risma di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Minggu (22/3/2020).
Baca juga: Lewat Vlog, Risma Ingatkan Anak Muda Tak Remehkan Covid-19 dan Kurangi Begadang
Risma mengunjungi beberapa pusat keramaian untuk mengampanyekan hal itu, seperti Pasar Wonokromo, Pasar Keputran, Pasar Pakis, dan ruang publik lainnya.
Setiap ada warga yang berkerumun di jalan, Risma juga berteriak menggunakan pengeras suara memisahkan mereka. Aksi Risma itu mendapatkan respons positif dari warga Surabaya.
Risma berkelakar cara yang dipakainya tak sesuai dengan kondisi serba digital seperti sekarang.
"Banyak yang senang ya? Kayak zaman baheula, katanya zaman media sosial, kok (kampanye) seperti zaman kemerdekaan," kelakar Risma.
Baca juga: Ketika Risma Kampanye Social Distancing Seperti Zaman Kemerdekaan
Selain itu, sekolah dengan jumlah siswa banyak juga akan ditambah dengan memasang wastafel portable supaya lingkungan sekolah benar-benar steril.
"Sebanyak 1.262 sekolah nanti akan dipasangi wastafel dan kami bagi hand sanitizer. Nanti semua sekolah juga akan disemprot disinfektan, sehingga ketika nanti mereka masuk sekolah, semuanya sudah bisa steril," tutur Risma.
"Jadi, kami tambah seminggu lagi, sambil kami punya waktu untuk disinfektan sekolah-sekolah," kata Risma menambahkan.
Baca juga: Libur Pelajar Surabaya Diperpanjang, Risma Akan Sterilisasi 1.262 Sekolah
Salah satunya adalah layanan publik dilakukan secara jarak jauh atau melalui media daring.
"Seluruh pelayanan publik Pemerintah Kota Surabaya tetap beroperasi dengan menggunakan media daring/online dan untuk pelayanan publik yang dikelola swasta diimbau untuk menyesuaikan dengan kebijakan Pemerintah Kota Surabaya," kata Risma, di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Sabtu (21/3/2020).