Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Kasih Pembaca Kompas.com, Rosma yang Lumpuh dan Terlantar Kini Gizinya Tercukupi

Kompas.com - 20/03/2020, 18:10 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Khairina

Tim Redaksi

 

GROBOGAN, KOMPAS.com - Derita Rosma, bocah berusia sepuluh tahun asal Desa Nglobar, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah yang menderita lumpuh hingga ditinggalkan ibundanya memicu empati dari berbagai pihak.

Pemerintah Kabupaten Grobogan, termasuk RSUD dr R Soedjati Soemodiarjo, Purwodadi yang merasa prihatin sudah mengulurkan bantuan baik berupaya santunan maupun pemeriksaan serta perawatan gratis.

Kisah pilu Rosma juga menyedot simpati para dermawan yang setia membaca Kompas.com. Melalui Kitabisa.com telah terkumpul dana sebesar Rp 40.879.825 dari 260 pembaca Kompas.com.

Baca juga: Derita Rosma, Bocah Penderita Lumpuh yang Ditelantarkan Ibu Kandung

Penggalangan donasi yang telah terkumpul tersebut secara seremoni disalurkan pada Rabu (18/3/2020) sore dengan diwakilkan oleh tim "Sekolah Relawan". 

Penyerahan donasi yang diterima oleh nenek Rosma, Mbah Rani (75) tersebut disaksikan oleh pihak keluarga Rosma, wartawan Kompas.com dan beberapa aktivis.

"Rencananya bantuan akan diserahkan secara bertahap menyesuaikan kebutuhan Dik Rosma. Baik untuk keperluan sehari-hari, pemenuhan gizi, pengobatan dan sebagainya. Melalui perwakilan kami, akan didampingi dan di-support terus sesuai dana yang tersedia," terang Wawan Darmawan, Divisi Program Sekolah Relawan.

Gadis mungil yang hingga saat ini dirawat oleh neneknya yang sudah renta di rumah kecil itu kondisinya masih sama seperti sejak pertama kali diberitakan Kompas.com pada Sabtu (5/10/2019) lalu.

Tak ada perubahan sama sekali pada fisiknya.

Meski demikian, kondisi kesehatan Rosma cukup baik.

Rosma tercatat mengalami kelainan sejak lahir. Sekujur tubuhnya kaku dan tak bisa bergerak.

Rosma yang seharusnya sudah duduk di bangku kelas 4 SD itu pertumbuhan fisiknya sangat lambat.

Panjang tubuhnya dari ujung rambut hingga ujung kaki hanya seukuran lima jengkal orang dewasa.

Setiap hari, Rosma hanya bisa terbaring lemas di atas kasur. Merengek tak jelas dan diam dalam pelukan sang nenek yang setia menjaganya.

"Ada perhatian dari pemerintah, salah satunya Rosma dijemput ambulans, diperiksa dan dirawat di RSUD Purwodadi secara gratis. Bahkan hingga saat ini kalau kontrol gratis, cuma masalahnya saya sudah tua, jadi tak bisa sering antar kontrol, kecuali saat dibantu budhenya Rosma," tutur Mbah Rani.

Baca juga: Mari Bantu Rosma, Bocah Lumpuh yang Ditelantarkan Ibu Kandung

Menurut Mbah Rani, dari hasil diagnosa dokter, Rani menderita  TBC tulang belakang dikenal juga dengan nama lain yaitu spondilitis TB (penyakit Pott).  

"Katanya kemungkinan untuk normal tak bisa, hanya bisa bertahan hidup. Namun saya masih percaya mukzizat Alloh. Kasihan cucu saya, akan saya jaga bersama keluarga sekuat tenaga, meski tanpa bapak dan ibu," ungkap Mbah Rani.

Mbah Rani mengaku senang atas perhatian dari sejumlah pihak yang sudi memperdulikan nasib Rosma, pun demikian juga dirinya.

"Terima kasih untuk semuanya dan pembaca Kompas.com," pungkasnya.

Marketing Communication Initiative CSR Kompas.com, Brahmanda Pandya Dhipta, menyampaikan, donasi dari pembaca Kompas.com diharapkan bisa membantu meringankan  beban hidup Rosma dan Mbah Rani yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani.

Ia berharap kepada semua pihak turut berpartisipasi membantu Rosma dan orang-orang yang kurang beruntung lainnya.

"Donasi untuk Dik Rosma dan Mbah Rani dari pembaca Kompas.com yang digalang melalui Kitabisa.com, kami percayakan kepada Sekolah Relawan. Semoga bisa sedikit meringankan beban," katanya.

Sementara itu Sekda Grobogan, Moh Sumarsono, mengapresiasi dengan baik uluran tangan dari pembaca Kompas.com yang peduli dengan nasib Rosma. 

Menurut Sumarsono, hingga saat ini dan seterusnya, Rosma masih dalam monitoring pemerintah.

"Terimakasih kepada Kompas.com yang berupaya melakukan penggalangan dana untuk dik Rosma. Kami akan terus memantau perkembangan kesehatan dik Rosma. Kami fasilitasi untuk pengobatan gratis di RSUD," jelas Sumarsono.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com