Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pansus DPD RI Segera Panggil Terawan dan Nadiem, Klarifikasi Dana Otsus Papua dan Papua Barat

Kompas.com - 12/03/2020, 23:58 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Panitia Khusus (Pansus) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI untuk Papua akan memanggil Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim terkait pengelolaan dana otonomi khusus (otsus) di Provinsi Papua dan Papua Barat.

Hal itu dilakukan untuk meminta klarifikasi terkait pengelolaan dana otsus di bidang kesehatan dan pendidikan di dua provinsi itu.

Ketua Pansus Papua DPD RI Filep Wamafma mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi simpang siur mengenai pengelolaan dana otsus di dua provinsi tersebut, antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.

Baca juga: Empat Kampung di Tembagapura Kosong, Warga Mengungsi ke Timika

Sejak terbentuk, Pansus sudah meminta penjelasan Menteri Keuangan, pemerintah provinsi, serta kabupaten kota.

"Masing-masing memberikan keterangan berbeda. Berikutnya kami akan meminta penjelasan menteri pendidikan dan kesehatan," ucap Filep, di Manokwari, Kamis (12/3/2020).

Pihaknya tak ingin pemerintah pusat dan daerah saling lempar tanggung jawab mengenai dana otsus yang akan berakhir pada 2021.

Undang-undang 21 tahun 2001 tentang otonomi khusus bagi Papua dan Papua Barat mengamanatkan, 30 persen dana otsus dua provinsi itu wajib dialokasikan untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan bagi orang asli Papua. Sedangkan untuk kesehatan 15 persen.

Baca juga: 1.572 Warga Tembagapura yang Mengungsi Diantar ke Keluarganya

Dari hasil penelusuran yang dilalukan Pansus, amanat UU Otsus tersebut belum terealisasi secara baik, terutama di Papua Barat.

"Papua Barat belum mencapai persentase itu. Bulan depan kami panggil Menteri Pendidikan dan Menteri Kesehatan," ujar Filep.

Jika dana Otsus dimanfaatkan secara maksimal, seharusnya sudah banyak sekolah dan perguruan tinggi besar dan berkualitas di tanah Papua.

Termasuk dokter andal, serta rumah sakit yang memiliki fasilitas lengkap.

"Sudah jelas uang ada dan setiap tahun dana otsus dikucurkan. Mungkin keliru dalam dipengelolaan. Dengan dana Otsus seharusnya tidak ada lagi persoalan dibidang pendidikan dan kesehatan di tanah Papua," ujar Filep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com