Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

39 Orang Terjangkit DBD di Banyuwangi, 2 Meninggal

Kompas.com - 12/03/2020, 23:44 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi mencatat, selama Januari hingga pertengahan Maret 2020, sebanyak 39 orang terjangkit demam berdarah dengue (DBD), dengan dua penderita di antaranya meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Wiji Lestariono mengingatkan warga Banyuwangi untuk mewaspadai DBD, karena penyebarannya melalui gigitan nyamuk aedes aegypti sangat cepat.

"Yang harus kita perhatikan secara nasional kasusnya meningkat tajam. Kematian akibat DBD juga meningkat (secara nasional). Sekarang yang meninggal akibat DBD di Banyuwangi sudah dua orang," kata Wiji di Banyuwangi, Kamis (12/3/2020).

Baca juga: 2 Bocah Asal Jembrana, Bali, Meninggal Terserang DBD

Menurut Wiji, jumlah penderita DBD tahun ini masih lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019.

Selama Januari hingga maret 2019, jumlah penderita DBD mencapai 71 orang.

Sebagai langkah pencegahan, petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi juga telah menyosialisasikan pemberantasan sarang nyamuk.

"Sosialisasi pemberantasan sarang nyamuk ini kami lakukan secara serentak di seluruh kecamatan. Saya harapkan dengan pemberantasan sarang nyamuk bisa menghambat penyebaran DBD," tuturnya.

Wiji menyampaikan, seluruh kecamatan di Banyuwangi masuk daerah rawan atau endemis DBD.

"Kita (di Banyuwangi) masih endemis untuk kasus demam berdarah, karena setiap tahun masih terus ditemukan hampir di seluruh kecamatan," ucapnya.

Baca juga: Balita di Alor Meninggal, Jumlah Korban DBD di NTT Jadi 38 Jiwa

Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Banyuwangi Sudarto menambahkan, untuk menekan angka penderita DBD, pihaknya telah menerjunkan kader juru pemantau jentik nyamuk atau (Jumantik) di setiap puskesmas.

"Mereka kami tugaskan untuk memantau jentik nyamuk di setiap lingkungan dan rumah warga. Kami berharap masyarakat bisa menerapkan pola hidup bersih di musim hujan sekarang ini, karena penyebaran DBD cukup masif," ujar Sudarto.

Pemberantasan sarang nyamuk lebih efektif bila dibandingkan dengan melakukan pengasapan.

Sebab pengasapan hanya membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentik belum tentu bisa dibasmi dengan fogging.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com