Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Gugurnya Serka Anumerta Iskandar: Korban Diamuk Gajah Hendak Kawin, Dianiaya Selama 1,5 Jam

Kompas.com - 06/03/2020, 07:54 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Serangan seekor gajah liar di Desa Banyu Biru, Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ili (OKI) Sumatera Selatan pada Rabu (4/3/2020) kemarin, menjadi sejarah perjuangan Serka Anumerta Iskandar.

Ia menjadi prajurit TNI yang rela mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan warga dari amukan hewan tersebut.

Serka Anumerta Iskandar gugur dalam bertugas setelah dirinya terinjak oleh gajah saat mencoba menghalau satwa yang dilindungi itu menyerang warga bernama Khairul.

Khairul berhasil selamat meski mengalami patah tulang rusuk dan iga.

Sedangkan, Serka Anumerta Iskandar, tewas ditempat karena mengalami luka yang parah akibat diinjak serta terkena serudukan gading gajah tersebut.

Baca juga: Kisah Serka Anumerta Iskandar, Tewas Diinjak Gajah Saat Selamatkan Warga hingga Naik Pangkat dan Jadi Pahlawan

1. Gajah mengamuk karena diduga hendak kawin

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan, dari hasil tinjauan di lapangan,  gajah liar yang mengamuk tersebut akibat sedang mengalami birahi karena hendak kawin.

Namun, karena hasrat yang tak tersalurkan, gajah itu keluar dari kelompoknya dan masuk ke perkampungan warga.

"Ada gajah jagoan baru di sana, gajah yang ini kalah sehingga dia lari dari kelompoknya. Karena hasratnya tak tersalurkan dia masuk perkampungan dan mengamuk," kata Herman, usai meninjau lokasi kejadian bersama Panglima Kodam II Sriwijaya Mayjen Irwan dan Kapolda Sumsel Irjen Pol Priyo Widyanto, Kamis (5/3/2020).

Baca juga: Misteri Matinya Gajah Neneng di Medan Zoo, karena Tua atau karena Sering Ditunggangi?

Warga yang melihat gajah berumur 40 tahun itu mengamuk langsung menghubungi anggota TNI. Dua Babinsa yang bertugas yakni Serma Sugiarto dan Serka Anumerta Iskandar langsung datang ke lokasi untuk menghalau. 

Saat itu, Khairul diseruduk oleh gajah liar tersebut hingga mengalami patah tulang. Namun, Khairul berhasil selamat setelah lari dari kejaran gajah.

Sementara Serka Anumerta Iskandar tidak sempat lari dan langsung diseruduk gajah dari samping. Dia saat itu sedang memfoto gajah itu. Sehingga gajah tersebut mengamuk.

Baca juga: Anggota TNI yang Tewas Diinjak Gajah Naik Pangkat dan Diangkat Jadi Pahlawan

 

2. Dinaikkan pangkatnya dan jadi pahlawan

Panglima Kodam II Sriwijaya Mayjen Irwan mengatakan, Iskandar yang sebelumnya berpangkat Sersan Satu (Sertu), naik satu tingkat menjadi Sersan Kepala (Serka) usai gugur dalam bertugas untuk menghalau gajah mengamuk di Desa Banyu Biru.

Irwan mengatakan, Serka Anumerta Iskandar sebelumnya mencoba menghalau seekor gajah yang mengamuk dan menyerang seorang warga bernama Khairul hingga mengalami patah tulang rusuk.

Namun, saat mencoba mengusir gajah tersebut, Serka Anumerta Iskandar sembari mengambil foto dengan menggunakan handphone untuk laporan sehingga membuat hewan itu marah.

Baca juga: Seorang Anggota TNI Tewas Diinjak Gajah Liar di Sumsel

"Dia masuk ke tempat lokasi gajah, untuk mengusir sambil mengambil dokumentasi. Gajahnya marah langsung di dorong dari samping. Saat dikejar (gajah) dia terjatuh dan terinjak,"kata Irwan.

Mayjen Irwan yang mendapatkan laporan anggotanya yang gugur dalam bertugas, langsung meneruskan ke Kepala Staf TNI Angkata Darat (KSAD). Karena dalam bertugas Iskandar pun mendapatkan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) dari Mabes TNI.

Selain mendapatkan KPLB, Serka Anumerta Iskandar juga rencananya dikebumikan di makam pahlawan, atas jasanya tersebut.

Baca juga: Naas, Anggota TNI Tewas Terinjak Saat Usir Gajah Liar, Begini Ceritanya

 

3. Selama 1,5 jam Serka Anumerta Iskandar dianiaya gajah

Selama satu jam setengah, gajah liar itu menganiaya Serka Anumerta hingga mengalami luka parah. Warga pun tak dapat berbuat banyak melihat hewan bertubuh besar tersebut menyerang.

Setelah meninggal, gajah tersebut langsung meninggalkan korban dan kembali ke areal Swaka Marga Satwa Air Sugihan yang berjarak sekitar tujuh kilometer dari pemukiman warga.

"Gajah ini mengamuk karena sedang birahi. Sebab ada gajah jagoan baru disana, dia ini lari dari kelompok dan masuk perkampungan. Jarak antara pemukiman warga hanya sekitar tujuh meter,"ujar Gubernur Sumsel Herman Deru.

Baca juga: Satu Warga Sumsel Alami Patah Tulang Rusuk Usai Diinjak Gajah

4. Masyarakat hidup berdampingan dengan gajah

Swaka Marga Satwa Air Sugihan memiliki luasan lahan 86.000 hektar.

Setidaknya ada 200 ekor gajah yang hidup di sana.

Selama ini, warga sekitar menurut Gubernur Sumsel Herman Deru telah hidup secara berdampingan tanpa pernah terlibat konflik dengan gajah.

"Gajah, memang mereka bermukim disitu sebelum warga. Masyarakat di sana tidak asing dengan gajah. Kondisi di sana kondusif, tidak mencekam,"jelas Herman.

Sementara itu, Panglima Kodam II Sriwijaya Mayjen Irwan menjelaskan, jarak pemukiman  warga dan lokasi kejadian hanya sekitar 100 meter.

Hanya saja, Serka Anumerta Iskandar tak dapat menyelamatkan diri saat dikejar oleh gajah tersebut.

Baca juga: Kronologi Anggota TNI Tewas Diinjak Gajah, Berawal Saat Bantu Warga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com