PALEMBANG, KOMPAS.com - Kejadian gajah liar yang mengamuk di Desa Banyu Biru, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ili (OKI), Sumatera Selatan, pada Rabu (4/3/2020) kemarin, merenggut nyawa Serka Anumerta Iskandar lantaran terinjak hewan bertubuh besar tersebut saat mencoba menolong warga.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan, berdasarkan dari saksi mata, yang ia temui Serka Anumerta Iskandar mencoba menghalau gajah liar yang masuk perkampungan setelah ditelepon warga setempat.
Baca juga: Anggota TNI yang Tewas Diinjak Gajah Naik Pangkat dan Diangkat Jadi Pahlawan
Ketika datang, gajah yang diperkirakan berusia sekitar 44 tahun tersebut sedang menyerang warga bernama Khairul hingga menyebabkannya patah tulang tulang rusuk.
"Serka Anumerta Iskandar ini menghalau gajah sambil memfoto. Khairul berhasil lari, namun korban tak sempat lari karena langsung ditabrak dan diinjak gajah itu," kata Herman Deru usai mengunjungi lokasi kejadian, Kamis (5/3/2020).
Selama satu jam setengah, gajah liar itu menganiaya Serka Anumerta hingga korban mengalami luka parah.
Warga pun tak dapat berbuat banyak melihat hewan bertubuh besar tersebut menyerang.
Setelah korban meninggal, gajah tersebut langsung pergi dan kembali ke areal Swaka Marga Satwa Air Sugihan yang berjarak sekitar tujuh kilometer dari pemukiman.
"Gajah ini mengamuk karena sedang birahi. Sebab ada gajah jagoan baru di sana, dia ini lari dari kelompok dan masuk perkampungan. Jarak antara pemukiman warga hanya sekitar tujuh meter," ujarnya.
Swaka Marga Satwa Air Sugihan memiliki luasan lahan 86.000 hektare.
Setidaknya ada 200 ekor gajah yang hidup di sana. Selama ini, warga sekitar, menurut Herman, hidup secara berdampingan tanpa pernah terlibat konflik dengan gajah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.